Tekan Emisi Gas Buang, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Gunakan Teknologi FGD

Tekan Emisi Gas Buang, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Gunakan Teknologi FGD

PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 menggunakan teknologi Flue Gas Desulphurization (FGD) sehingga ramah lingkungan. Foto : DOK/ENIMEKSPRES.CO.ID--

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Untuk menekan emisi gas buang, pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8 gunakan teknologi Flue Gas Desulphurization (FGD).

Sehingga, penggunaan teknologi FGD menjadikan ramah lingkungan.

Sebab, sulfur yang keluar dari hasil pembakaran dengan bahan dasar batu bara ke atmosfer sudah bersih atau sudah menjadi lebih rendah.

Sistem kerjanya, batu kapur yang sudah dihaluskan disatukan di absorber, sebelum cerobong asap.

BACA JUGA:PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Siap Terangi Pulau Sumatera

BACA JUGA:Adik-adik Alumni SMA Sederajat Merapat, Ini Ada 2000 Beasiswa Sawit dari Kementerian Pertanian

Nah, flue gas yang dihasilkan dari boiler inilah kemudian melewati batu kapur yang dihaluskaan dan absorber akan menyerap gas.

Penggunaan FGD di proyek yang dibangun sejak 2015 ini diklaim sebagai satu-satunya digunakan dalam proyek pembangkit listrik.

“Proyek ini akan ramah lingkungan karena menggunakan teknologi FGD,” kata Direktur Utama PT Bukit Asam, Arsal Ismail dalam keterangan resminya di laman PT Bukit Asam Tbk (PTBA) ptba.co.id.

Untuk diketahui, saat ini, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8 sedang memasuki tahap uji kapasitas andal bersih.

BACA JUGA:PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Mampu Serap 5 Juta Ton Batu Bara PTBA

BACA JUGA:Mana Alumni SMA Sederajat? Ini Ada Beasiswa BPI dari Kemendikbud Ristek

Untuk pembangkit pertama, tahap ini  diharapkan selesai pada bulan Juni 2023 mendatang.

Proses ujicoba penyaluran tegangan listrik  untuk umpan dari jalur SUTET 275 kV Lumut Balai-Muara Enim ke PLTU Tanjung Lalang telah berhasil dilakukan pada 7 Mei 2023 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: