Perayaan Idul Fitri Antara Pemerintah dan Muhammadiyah Berpotensi Berbeda, Ini Penjelasannya

Perayaan Idul Fitri Antara Pemerintah dan Muhammadiyah Berpotensi Berbeda, Ini Penjelasannya

Penetapan 1 Syawal 1444 H atau Idul Fitri 2023 antara Pemerintah dan Muhammadiyah berpotensi berbeda. Foto : DOK/DNN--

BACA JUGA:Gubernur Sumatera Selatan Apresiasi Muhammadiyah Aktif Cerdaskan Bangsa dan Berikan Layanan Kesehatan

Saat itu, tinggi bulan saat matahari terbenam di Yogyakarta (oI=-07 o 48 dan ^=110o 21 BT) = +01o 47 58” (hilal sudah terlihat) dan di seluruh wilayah Indonesia saat matahari terbenam tersebut bulan berada di atas ufuk.

Dengan demikian, tanggal 1 Syawal 1444 H bertepatan dengan Jumat pahing 21 April 2023 Masehi.

Ketetapan itu tertuang dalam laman Muhammadiyah, Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal dan Zulhijjah1444 H.

Maklumat yang ditandatangi oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si dan Sekretaris Muhammad Sayuti, M.Pd, M.Ed, PhD itu menjelaskan.

BACA JUGA:1 Syawal 1444 H Berpotensi Beda Antara Muhammadiyah dan Pemerintah

BACA JUGA:Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan dan Idul Fitri 2023, Simak di Sini

Bahwa pendekatan yang digunakan adalah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal (sistem melihat bulan) yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Dalam siaran pers sebelumnya, Haedar Nashir mengatakan, bawah kalaupun ada perbedaan dalam penetapan 1 Syawal tahun ini antara Muhammadiyah dengan Pemerintah, itu hal biasa dan tidak perlu terlalu dipermasalahkan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: