Masyarakat Muara Enim Keluhkan Kenaikan Tarif Angkutan Umum
Angkutan pedesaan jurusan Muara Enim-Semende hanya mengakut muatan barang karena sepi penumpang. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--
MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Belum lama Pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar dan Pertalite.
Hal ini pun berdampak terhadap tarif angkutan.
Sebelumnya, Pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi jenis Solar semula Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter.
Pertalite dari Rp7.600 menjadi Rp10.000, sementara Pertamax dari semula Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.
Kenaikan ini berdampak terhadap tarif angkutan di beberapa wilayah, seperti angkutan travel Semende-Palembang dan angkutan pedesaan Muara Enim-Semende.
Salah satu warga Desa Aremantai, Syakir (28) mengatakan beredar informasi mengenai kenaikan tarif travel Semende-Palembang.
Tarif travel ini semula dari Rp150 ribu menjadi Rp170 ribu.
Sementara, sudah beredar informasi juga kenaikan tarif angkutan pedesaan Muara Enim-Semende, semula Rp35 ribu menjadi Rp50 ribu.
BACA JUGA: Bupati Kurniawan Mitigasi Dampak Pengalihan Subsidi BBM ke Bansos
Hal ini tentu sangat memberatkan penumpang yang ingin bepergian mengunakan jasa travel.
Malah beberapa desa ada ongkosnya mencapai Rp200 ribu per orang.
“Ya harapannya Pemerintah kembali memikirkan dampak kenaikan BBM ini,” kata Syakir, Minggu 11 September 2022.
Warga lainnya, Barak (24) menganggap kenaikan BBM yang berdampak pada kenaikan tarif angkutan tidak wajar, karena berbanding jauh dengan harga sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: