Ratusan Warga Desa Lingga Demo PTBA, Kecewa Soal Rekrutmen Tenaga Kerja

Ratusan Warga Desa Lingga Demo PTBA, Kecewa Soal Rekrutmen Tenaga Kerja

Ratusan warga Desa Lingga menggelar aksi di areal tambang Banko Barat PT Bukit Asam Tbk. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Kecewa terhadap PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan subkontraktornya, yang dinilai tidak berpihak terhadap masyarakat lokal dalam rekrutmen tenaga kerja.

Ratusan massa dari Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumsel menggelar demo besar-besaran ke PTBA di areal tambang Banko Barat, Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, Selasa 6 September 2022.

Dari pengamatan dan informasi di lapangan, meski dibawah guyuran hujan, ratusan massa aksi unjuk rasa tetap masuk menuju gerbang pintu masuk tambang Banko Barat PTBA sekitar pukul 06.00 WIB.

Massa dengan menggunakan beberapa kendaraan roda empat dan ratusan roda dua terlihat memadati jalan menuju akses tambang Banko Barat PTBA.

BACA JUGA: PWI Muara Enim Demo PT Bukit Asam, Ini Tuntutannya

Ratusan massa langsung melakukan orasi sekitar 2 jam dan membawa beberapa spanduk dan kertas karton yang intinya menyuarakan aspirasi lantaran kecewa dengan kebijakan PTBA dan subkontraktornya.

Terutama dalam hal penerimaan tenaga kerja lokal, yang menurut massa perusahaan sudah wanprestasi.

Setelah menyuarakan aspirasinya, perwakilan massa aksi melakukan mediasi bersama PT Bukit Asam di aula pertemuan Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim.

Mediasi dilakukan tertutup dipimpin Kapolres Muara Enim AKBP Aris Rusdiyanto bersama manajemen PTBA yang diwakili General Manager Pertambangan Unit Tanjung Enim (GM UPTE) Venpri Sagara.

BACA JUGA: Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Gelar Aksi Damai di Depan DPRD Sumsel

Ikut juga dalam mediasi itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Muara Enim, Camat Lawang Kidul, Kepala Desa Lingga, dan 20 orang perwakilan massa aksi dipimpin Amat Nangwi.

Menurut Amat Nangwi, PTBA dan subkontraktornya telah ingkar janji terutama dalam hal perekrutan tenaga kerja.

Padahal areal pertambangan Banko Barat tersebut adalah tanah nenek moyang masyarakat Desa Lingga.

Adapun tuntutannya, masyarakat Desa Lingga meminta surat perjanjian lama tentang penerimaan tenaga kerja pribumi (lokal) yang dibuat pada tahun 1999-2011-2015, diperbaharui dan diterapkan dari 30 persen menjadi 50 persen di setiap penerimaan di wilayah Banko Barat Desa Lingga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: