Bupati PALI Heri Amalindo Ajak Petani Tanam Talas Beneng

Bupati PALI Heri Amalindo Ajak Petani Tanam Talas Beneng

Panen perdana Talas Beneng di lahan pribadi milik Bupati PALI, H. Heri Amalindo. Foto : EBI/ENIMEKSPRES.CO.ID--

ENIMEKSPRES.CO.ID, PALI – Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), H. Heri Amalindo mengajak para petani di Bumi Serepat Serasan untuk membudidayakan dan mengembangkan tanaman Talas Beneng, setelah melihat program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).

Orang nomor satu di Kabupaten PALI ini telah membuat demplot di lahan miliknya seluas kurang lebih 2 hektare dan telah berjalan lebih dari 3 bulan.

Hasilnya sudah terlihat saat melakukan panen perdana, yang juga disaksikan Kepala Dinas Pertanian PALI Ahmad Jhoni, Ketua DPD Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kabupaten PALI Ali Sadikin, serta puluhan penyuluh pertanian yang ada di Kabupaten PALI.

Heri Amalindo mengatakan, tanaman talas beneng mempunyai potensi yang sangat menjanjikan, sebab tanaman itu bisa dimanfaatkan mulai dari daun, batang hingga umbinya.

“Untuk pemasarannya sangat mudah. Kita sudah bekerjasama dengan eksportir dari Kabupaten Lahat yang akan menampung hasil panen dari petani untuk diekspor ke luar negeri,” katanya.Guna mendukung pengembangan talas beneng, ia menerangkan, jika lahan miliknya yang telah ditanami menjadi pusat percontohan bagi masyarakat yang berminat membudidayakan talas beneng.

“Kami tidak hanya ngomong, tapi membuktikan kalau tanaman talas beneng bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Karena mudah ditanam, mudah dirawat, dan bisa ditanam di pekarangan atau ditumpangsarikan dengan tanaman perkebunan lainnya,” katanya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI, Ahmad Jhoni mengatakan, pengembangan tanaman talas beneng adalah upaya Pemerintah dalam menggerakkan masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur seperti lahan pekarangan agar dapat produktif.

“Banyak turunan hasil dari talas beneng. Bisa sebagai pengganti tembakau yang rendah cafein. Batangnya juga bisa dijadikan kerajinan karena mengandung serat tinggi. Kita akan berkoordinasi lintas sektoral untuk mengembangkan tanaman ini supaya menjadi berbagai macam produk, selain dijual mentah kepada eksportir,” ucapnya. (ebi/mg01)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: