Investasi Kesehatan dengan Gizi Seimbang

Investasi Kesehatan dengan Gizi Seimbang

Oleh Venny Delviari S A P Staf Sub Bagian Umum BPS Kabupaten Muara Enim MENDENGAR kata investasi tentu saja secara otomatis kita akan berpikir tentang uang tanah properti dan lain sebagainya Namun tanpa kita sadari gizi juga menjadi bagian penting dalam kelangsungan hidup kita Investasi gizi dengan menerapkan gaya hidup sehat adalah pilihan tepat apalagi saat ini kita masih berada pada masa Pandemi Covid 19 yang mengharuskan kita untuk selalu menjaga daya tahan tubuh agar tetap sehat Kecukupan akan kebutuhan gizi tentu saja mempengaruhi daya tahan tubuh terutama di masa Pandemi Covid 19 daya tahan tubuh menjadi prioritas utama untuk mencegah penularan Covid 19 Dalam kurun waktu lima tahun terakhir angka kesakitan di Kabupaten Muara Enim cenderung menurun meskipun berfluktuatif Angka kesakitan Kabupaten Muara Enim pada tahun 2021 mencapai 6 75 persen angka ini menunjukkan bahwa 6 75 persen penduduk di Kabupaten Muara Enim memiliki keluhan kesehatan yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari hari Penurunan ini mengindikasikan adanya peningkatan kualitas hidup dan pembangunan bidang kesehatan Namun pada tahun 2020 lalu angka kesakitan mengalami peningkatan dari tahun 2019 yaitu sebesar 13 85 persen karena bersamaan dengan fenomena Pandemi Covid 19 Tanggal 25 Januari lalu diperingati sebagai hari gizi dan makanan mungkin masih banyak di antara kita yang belum mengetahuinya apalagi masyarakat awam yang tidak berkecimpung langsung di dunia kesehatan Gizi adalah persediaan bahan bahan atau makanan yang dibutuhkan organisme maupun sel sel untuk bertahan hidup Sementara dalam bidang ilmu pengetahuan dan medis gizi dapat merujuk pada ilmu atau praktik konsumsi serta penggunaan makanan Tak hanya tentang metabolisme gizi pun berbicara mengenai bagaimana penyakit yang dapat dicegah atau diminimalkan dengan makanan yang sehat investasi Dengan demikian pengertian gizi juga berfokus pada bagaimana cara kita mengenali proses munculnya penyakit yang disebabkan oleh faktor bahan pangan Mulai dari pola makan yang buruk intoleransi terhadap makanan hingga alergi makanan Kekurangan gizi pada usia dini akan berimplikasi pada perkembangan anak dan selanjutnya perkembangan potensi diri pada usia produktif Masalah gizi di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor di antaranya kemiskinan kesehatan pangan pendidikan air bersih keluarga berencana dan faktor lainnya Oleh karena itu permasalahan perbaikan gizi masyarakat merupakan upaya dari berbagai sektor yang membutuhkan sinergi dan harus terkoordinasi Dimensi pembangunan diarahkan pada upaya kebijakan dan program yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat yang menghasilkan manusia manusia Indonesia yang unggul Karena itu salah satu prioritas pembangunan adalah pembangunan karakter bangsa yang tentunya ditentukan pula oleh kecukupan gizi Hubungan gizi dengan pembangunan bersifat timbal balik yang artinya bahwa gizi akan menentukan keberhasilan suatu bangsa begitu pula sebaliknya kondisi suatu bangsa dapat mempengaruhi status gizi masyarakatnya Nilai kebutuhan rata rata zat gizi tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi hampir semua orang yang masih dalam kondisi sehat dapat dilihat dari tabel Angka Kecukupan Gizi AKG Seperti pemenuhan akan energi protein lemak karbohidrat serat air vitamin dan mineral investasi Dalam Permenkes Nomor 28 Tahun 2019 tersebut dikatakan bahwa rata rata angka kecukupan energi bagi masyarakat Indonesia adalah 2 100 kilo kalori per orang per hari Sementara rata rata angka kecukupan protein bagi masyarakat Indonesia adalah 57 gram per orang per hari Berdasarkan data Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Muara Enim dalam publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Muara Enim Tahun 2021 bahwa rata rata konsumsi kalori per kapita per hari menurut kelompok komoditas makanan dan kelompok pengeluaran yaitu sebesar 2 142 11 kilo kalori Di mana angka terbesar pada komoditas padi padian yaitu 930 01 kilo kalori per hari diikuti makanan dan minuman jadi sebesar 373 31 kilo kalori per hari dan terendah ada pada komoditas bumbu bumbuan sebsar 7 5 kilo kalori per hari Total rata rata konsumsi protein per kapita per hari menurut kelompok komoditas makanan dan kelompok pengeluaran yaitu sebesar 58 77 gram 3 komoditas yang memiliki nilai terbesar yaitu padi padian makanan dan minuman jadi juga lauk pauk seperti udang daging ikan cumi dan kerang dengan nilai rata rata 21 98 10 13 dan 7 74 gram Stunting merupakan salah satu permasalahan dalam program gizi masyarakat yaitu keadaan kekurangan asupan gizi yang kronis dimulai sejak kehamilan hingga balita umur 2 tahun masa 1000 hari pertama kehidupan Untuk pencegahan dan penanggulangan stunting harus dilakukan secara bersama sama antara lintas program dan lintas sektoral yang dikenal dengan 8 Aksi Konvergensi Stunting salah satunya dengan melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting kabupaten kota Berdasarkan hasil survei pemantauan menunjukkan bahwa prevalensi stunting Kabupaten Muara Enim tahun 2018 sebesar 14 42 tahun 2019 sebesar 6 23 dan tahun 2020 sebesar 7 50 Permasalahan balita gizi kurang underweight pada tahun 2018 sebesar 8 15 tahun 2019 sebesar 4 39 dan tahun 2020 sebesar 4 24 Kerja sama pemerintah maupun non pemerintah masyarakat dan komunitas sangat diharapkan sehingga dapat tercipta konvergensi dalam program kegiatan maupun sumber pembiayaan untuk pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Muara Enim Keputusan Bupati Muara Enim Nomor 469 KPTS BAPPEDA 2021 tanggal 15 Maret 2021 mengenai 26 lokasi khusus lokus percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting terbesar di 8 kecamatan di Kabupaten Muara Enim sehingga fokus penanganan diharapkan lebih terarah dan tepat sasaran 8 kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Semendo Darat Ulu Panang Enim Gunung Megang Rambang Lembak Belida Darat Gelumbang dan Sungai Rotan Untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas dan unggul salah satu aspek yang harus dibangun adalah aspek pangan dan gizi sehingga Indonesia dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang produktif kreatif dan berdaya saing Masyarakat diharapkan dapat beradaptasi pada era new normal dengan tetap mengutamakan kesehatan melalui kecukupan gizi dalam pola konsumsi sehari hari Karena dengan gaya hidup sehat maka gizi akan terpenuhi dan kesehatan akan terjaga Investasi gizi tidak harus dengan makanan yang mahal cukup dengan memperhatikan kandungan yang ada dalam makanan maka kita sudah dapat berinvestasi untuk diri sendiri Salam sehat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: