Keunikan ini membuat produk Malessa banyak dilirik.
Dari MC Piala Dunia U-17 hingga pejabat publik, beberapa tokoh pernah mengenakan busana hasil karya Malessa.
Kepercayaan pasar ini menegaskan kualitas dan kreativitas usaha rumahan ini.
BACA JUGA:Perusahaan Anak BRI Group Catat Laba Rp8,2 Triliun, Kontribusi ke Induk Capai 19,9%
BACA JUGA:Perkuat Komitmen Keberlanjutan, BRI Gelar Aksi Tanam Pohon dan Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan
Rumah produksi Malessa kini tidak hanya milik Madu, tetapi juga milik para pengrajin di sekitarnya.
Ada 8 (delapan) orang yang terlibat, enam perempuan dan dua laki-laki, mulai dari penjahit hingga kurir.
Dua pekerja bahkan sudah didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan.
Produksi meningkat hingga 40% dibanding awal usaha.
BACA JUGA:Akses Layanan BRI Tetap Terjaga di Daerah Terisolir Bencana Banjir Bandang melalui Satelit
BACA JUGA:Lahir dari Kas Masjid, Begini Cikal Bakal BRI yang Berusia 130 Tahun
Mesin jahit dan mesin potong baru yang didapat melalui pinjaman KUR BRI membuat proses kerja lebih efisien.
Kapasitas produksi yang meningkat ini membuka peluang distribusi yang lebih luas.
"Alhamdulillah, dari tahun 2018 sampai 2025, usaha kami terus berkembang dan sudah memberdayakan masyarakat sekitar. Kini, kami memiliki mitra kerja dengan toko oleh-oleh dan toko batik di dalam maupun luar kota, bahkan di bandara-bandara," lanjutnya.
Dukungan BRI melalui Rumah BUMN BRI Solo menjadi momentum penting bagi Malessa.