
JAKARTA, ENIMEKSPRES.CO.ID - Memasuki paruh kedua tahun 2025, dinamika pasar keuangan terus bergerak dipengaruhi oleh ketidakpastian geopolitik yang masih berlanjut, serta perlambatan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara utama di dunia.
Hal tersebut menuntut para investor untuk lebih cekatan dalam menganalisa dan menangkap peluang yang ada.
Demi menjawab kebutuhan tersebut, BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menggelar acara Market Outlook Second Half 2025 bertajuk “Unlocking Trends, Timing Your Trades”.
Hadir pembicara-pembicara ahli dan kompeten di bidangnya, mulai dari ahli ekonomi dan sektoral, emiten dari sektor yang sedang hangat diperbincangkan, hingga profesional trader.
BACA JUGA:Dukung Keuangan Berkelanjutan di Indonesia, BRI Danareksa Sekuritas Raih 3 Penghargaan
Acara ini digelar di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, dan dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari nasabah BRIDS, komunitas, dan mahasiswa.
Direktur Treasury & International Banking BRI, Farida Thamrin, mengungkapkan acara ini merupakan bukti nyata komitmen BRIDS dalam memperkuat inklusi keuangan dan mendukung pertumbuhan akses pasar modal di masyarakat.
“Pertumbuhan kinerja bisnis ritel BRIDS tercatat bertumbuh selama 45% selama semester I 2025 meskipun di tengah tantangan geopolitik saat ini. Hal ini juga didukung dengan adanya pengembangan BRIGHTS EASY yang memudahkan nasabah bertansaksi Saham, Obligasi, Reksa Dana dan EBA Ritel dalam satu kemudahan. Kami berharap acara ini dapat memberikan banyak manfaat untuk melangkah lebih yakin di tahun 2025,” ungkap Farida.
Senada dengan Farida, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menekankan peran penting investor ritel di tengah ketidakpastian global.
BACA JUGA:Selain JP Morgan, BlackRock dan Vanguard Juga Tambah Kepemilikan Saham BBRI
BACA JUGA:Jadi Pemasok Program MBG, Supplier Ikan Ini Berhasil Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI
“Investor ritel berkontribusi dalam penyerapan 90% saham yang dijual investor asing. Jadi ritel kita yang besar dan kuat akan menjadi fondasi yang sangat baik bagi pertumbuhan pasar modal kita ke depan,” jelas Jeffrey.
Setelah sesi pembukaan, acara dilanjutkan dengan paparan market outlook dari para pembicara ahli yang membahas kondisi makroekonomi, potensi sektoral, hingga strategi teknikal yang relevan untuk menghadapi pasar di semester dua 2025.
Head of Equity Research BRIDS Erindra Krisnawan menyampaikan bahwa meskipun ekonomi global masih menunjukkan perlambatan, kondisi domestik Indonesia memberi harapan akan pemulihan pasar yang sehat.