
Penguatan tersebut dilakukan dengan Gerakan Tanam (Gertam) Cabai dan Bawang Merah Serentak se-Sumsel di 45 titik di 17 Kabupaten/Kota.
Perjanjian Kerjasama (PKS) Kerjasama Antar Daerah (KAD) Kerjasama dengan daerah penghasil.
Penguatan Ketersediaan Pasokan melalui Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) Goes to School dan Office.
Operasi pasar murah (OPM) Serentak secara rutin yang bersinergi dengan BUMN/BUMD, swasta, perbankan, TNI, Polri, (Subsidi harga ongkos dan lainnya).
Selain itu bekerjasama dengan Bulog Kanwil Sumsel dan Koperasi di 17 Kabupaten/Kota sebagai Penyaluran/Distribusi Beras Program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) dan Komoditi Pangan Lainnya.
BACA JUGA:Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkab Banyuasin Diganjar Penghargaan dari Kemendagri
BACA JUGA:Supriono Yakin GSMP Dapat Menekan Laju Inflasi di Sumsel
Peningkat Peran, Bulog dalam penyediaan beras untuk ASN di Sumsel (Kerjasama Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan Bulog.
"Kita juga memantau harga dan stok, melakukan dukungan penyediaan pangan oleh Polda Sumsel dan Kodam II/Sriwijaya dengan pemanfatan lahan Polda dan Kodam II Sriwijaya. Melakukan peningkatan lahan sawah serta sidak pasar dan gudang," jelasnya.
Rakor ini dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri RI, Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, B.A., M.A., Ph.D.
Dalam kesempatan itu Mendagri Tito Karnavian juga mengatakan, selain membahas perkembangan inflasi daerah, rapat tersebut membahas arahan kebijakan Upah Minimum tahun 2025.
BACA JUGA:Kendalikan Inflasi, Pj Gubernur Sumsel Launching GSMP Goes to School and Office
BACA JUGA:BI Akui Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Berkontribusi Tekan Laju Inflasi
Di mana sebelumnya sudah dilakukan ratas dengan Presiden agar difollow up oleh para kepala daerah sesuai dengan aturan daerah masing-masing untuk keperluan keseimbangan antara pengusaha dan para buruh.