MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Dalam memaksimalkan pemanfaatan potensi perkebunan nanas di Kabupaten Muara Enim, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Muara Enim menggelar pelatihan Inovasi Pemanfaatan limbah daun nanas menjadi serat nanas dan produk turunannya.
Pelatihan ini diperuntukkan 30 warga Desa Menanti, Kecamatan Kelekar, Kabupaten Muara Enim, Sumsel.
Kegiatan ini dibuka oleh Staf Ahli Pemerintahan Hukum dan Politi H. Irawan Supmidi, juga dihadiri Pj Ketua TP PKK Kabupaten Muara Enim dr. Yunika Sari.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan petani nanas mampu meningkatkan nilai tambah produk melalui usaha kreatif industri rumah tangga.
BACA JUGA:5 Manfaat Nanas untuk Kesehatan Wajah, Nomor 4 Tak Terduga
BACA JUGA:Kerjasama CSR PT TeL dalam Pengelolaan Serat Daun Nanas
Irawan menjelaskan, sebagai salah satu daerah penghasil nanas terbesar di Provinsi Sumsel, yaitu dengan jumlah produksi 433 ribu ton per tahun.
Maka tentunya banyak pula limbah daun nanas yang selama ini terbuang dan tidak terpakai.
"Daun nanas tersebut dapat kembali diolah menjadi serat sebagai bahan dasar benang, kapas dan tali pintal ataupun produk turunan lainnya seperti kerajinan anyaman tikar, kipas, sandal ataupun tas," kata Irawan.
Dijelaskan bahwa setidaknya harga pasaran kg serat nanas senilai Rp70 ribu.
BACA JUGA:Wamentan Janji Bantu Pemasaran Serat Daun Nanas hingga ke Eropa
BACA JUGA:Petani Nanas di Muara Enim Sumsel Sumringah, Sekali Panen Raup Rp80 Juta
Inilah yang menurut Irawan harus dimanfaatkan masyarakat sehingga mampu menjadi alternatif usaha dalam meningkatkan perekonomian desa.
Sementara itu, Pj Ketua TP PKK dr. Yunika Sari, mengapresiasi dan menyambut baik diseminasi pemanfaatan limbah daun nanas yang dilaksanakan selama 5 hari ini.
Menurutnya, trend pemanfaatan bahan alami dan daur ulang memang sedang digalakkan, termasuk dalam industri busana dan kerajinan tingkat nasional maupun internasional.