Peran Orang Tua dalam Membentuk Perilaku dan Kecerdasan Anak Usia Dini

Minggu 21-07-2024,17:46 WIB
Reporter : Sintia Sari
Editor : Andre

Keterlibatan orangtua dalam memberikan bimbingan serta arahan bagi anak akan menentukan keberhasilan anak pada tahap selanjutnya.

BACA JUGA:Menggabungkan Pembelajaran Bahasa Inggris ke dalam Kurikulum Berbasis Permainan

Pada hakikatnya kecerdasan emosi adalah suatu jenis kecerdasan yang memusatkan perhatiannya dalam mengenali, memahami, merasakan, mengelola, memotivasi diri sendiri dan orang lain serta dapat mengaplikasikan kemampuannya tersebut dalam kehidupan pribadi dan sosialnya.

Menurut Joan Beck (1992) dalam jurnal yang berjudul Peran Orangtua dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini mengemukakan bahwa Suasana emosional di dalam rumah, dapat merangsang perkembangan otak anak yang sedang tumbuh dan mengembangkan kemampuan mentalnya.

Sebaliknya, suasana tersebut dapat juga memperlambat perkembangan otak.

Banyak proyek riset jangka lama menunjukan intelegensi anak akan berkembang ke tingkat yang lebih tinggi, bila sikap di rumah terhadap anak hangat dan demokratis daripada dingin dan otoritas.

BACA JUGA:Pengaruh Positif Interaksi Anak Usia Dini dengan Teknologi Terhadap Perkembangan Kognitif

Jadi peran orang tua juga sangat berpengaruh dan memegang peran penting dalam pembentukan kepribadian anak terutama terkait dalam hal kecerdasan emosional anak.

Menurut E. Mulyasa (2014: 38) dalam jurnal yang berjudul Peran keluarga, guru dan masyarakat dalam pembentukan karakter anak usia dini mengemukakan bahwa, Pada dasarnya, untuk mencapai perkembangan yang optimal anak perlu mendapatkan stimulasi dari lingkungan.

Pemberian stimulasi harus dilakukan pada saat yang tepat dengan jumlah yang memadai.

Untuk itu, orang tua harus tahu benar tentang keadaan anak serta peka terhadap kebutuhannya.

BACA JUGA:Pengaruh Faktor Genetik terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak

Kesempatan bermain dengan dengan anak-anak lainnya menjadikan mereka memiliki banyak kesempatan untuk bekerjasama dan memahami perspektif serta perasaan orang lain.

Jika terjadi konflik, mereka akan belajar bagaimana mengatasi perasaan frustasi, marah, dan kecewa.

Pengalaman mengikuti pendidikan prasekolah sangat bernilai, khususnya bagi anak yang berasal dari keluarga kecil Karena hal itu dapat membantu anak belajar bagaimana sebaiknya menjalin hubungan dengan orang lain.

Para guru di pendidikan prasekolah yang baik biasanya mencoba untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam berbagai cara.

Kategori :