Pengaruh Faktor Genetik terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak

Selasa 16-07-2024,10:11 WIB
Reporter : Usnida Husna Kamila
Editor : Andre

Dari pendapat yang penulis kemukakan, hal tersebut senada dengan Kirana (2019:53) dalam penelitiannya mengenai Pentingnya Gen dalam Membentuk Kepribadian Anak yang menyebutkan bahwa pertumbuhan kepribadian anak terjadi melalui seluruh pengalaman yang diterimanya sejak dalam kandungan. 

Gen-gen tertentu dapat mempengaruhi kemampuan kognitif seperti memori, keterampilan memecahan masalah, dan kemampuan berpikir abstrak.

Anak dengan gen yang mendukung kecerdasan tinggi biasanya lebih mudah mempelajari dan memahami informasi baru.

BACA JUGA:Membangun Budaya Literasi di Bulan Ramadhan

Anak yang cerdas cenderung memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik dan dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan teman sebaya.

Kecerdasan juga dapat membantu anak mengatasi konflik sosial dengan lebih efektif.

Sifat-sifat dasar seperti tingkat energi, kemampuan mengatur emosi, dan respons terhadap stres juga sering kali dipengaruhi oleh genetik.

Misalnya, beberapa anak mungkin lebih cenderung menjadi ekstrovert atau introvert berdasarkan faktor genetik.

Anak dengan kepribadian ekstrovert mungkin lebih mudah bergaul dan membangun jaringan sosial, sementara anak introvert mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk merasa nyaman dalam situasi sosial.

BACA JUGA:Peran Guru PAI Bekali Siswa Terhadap Sekolah Pada Nilai Ujian Praktek Agama

Kesimpulan

Faktor genetik memainkan peran penting dalam perkembangan sosial dan emosional anak.

Genetika dapat mempengaruhi berbagai aspek seperti temperamen, kemampuan beradaptasi, dan respon emosional anak terhadap lingkungannya.

Namun, pengaruh genetik ini tidak berdiri sendiri.

BACA JUGA:Starlink 'Berbahaya' Bagi Indonesia

Interaksi dengan faktor lingkungan seperti pola asuh, pendidikan, dan pengalaman sosial juga sangat menentukan hasil akhir perkembangan sosial dan emosional anak.

Kategori :