Sebuah survei oleh Common Sense Media menemukan bahwa 53% anak usia 3-4 tahun dan 81% anak usia 5-8 tahun memiliki akses ke perangkat digital di rumah mereka.
BACA JUGA:Disrupsi BSI
Pembentukan Keterampilan Problem Solving
Penggunaan teknologi dalam pembelajaran anak-anak juga dapat membantu dalam pembentukan keterampilan problem solving.
Banyak aplikasi dan permainan digital dirancang untuk menantang anak-anak untuk memecahkan masalah dengan menggunakan pemikiran logis dan kreatif.
Dari sebuah penelitian Bouck et al., (2019) dalam jurnal Frontiers in Psychology menemukan bahwa interaksi dengan permainan komputer dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada anak-anak.
Dengan memperkenalkan tantangan dan teka-teki yang membutuhkan pemikiran kritis, teknologi dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan problem solving yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Menyoal 'Miskin' Kosakata Bahasa Indonesia
Peningkatan Kemampuan Bahasa dan Literasi
Selain itu, interaksi anak-anak dengan teknologi juga dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan literasi mereka.
Banyak aplikasi pembelajaran bahasa yang dirancang untuk meningkatkan kosakata, pemahaman kalimat, dan keterampilan membaca anak-anak.
Dari sebuah penelitian Neuman et al., (2021) dalam jurnal Reading Research Quarterly menemukan bahwa interaksi dengan aplikasi pembelajaran bahasa yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan keterampilan membaca anak-anak.
Ini menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk memperkaya pengalaman membaca dan menulis anak-anak, khususnya bagi mereka yang memiliki kesulitan dalam memperoleh literasi konvensional.
BACA JUGA:Interpretasi Keliru Terhadap Resolusi Majelis Umum PBB 2758 Harus Diwaspadai
Memfasilitasi Kreativitas dan Ekspresi Diri
Teknologi juga memberikan platform yang kaya bagi anak-anak untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan mengembangkan minat mereka dalam berbagai bidang.