Ngantat Rete! Upacara Perkawinan Warga Muara Enim, Begini Tradisinya

Senin 04-09-2023,13:04 WIB
Reporter : Melina
Editor : Melina

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID – Bagi masyarakat di Kabupaten Muara Enim Sumsel, penyerahan berbagai barang sebagai salah satu simbol kepercayaan yang menjadi ciri khas upacara adat pernikahan yaitu Ngantat Rete.

Dari awal mula hubungan percintaan, kedua insan harus menyerahkan kain yang merupakan simbol atau janji untuk melangkah ke jenjang pernikahan.

Sebelum melangkah ke pelaminan, keluarga dari mempelai laki-laki wajib untuk membawa dan memberikan empat barang pada awal perkenalan kedua keluarga.

Keempat barang tersebut yaitu cincin sebagai ucapan terima kasih kepada calon ibu mertua.

BACA JUGA:Tips Menampi Beras, Cara Tradisional yang Mahir Dilakukan Emak-emak dan Nenek-nenek

BACA JUGA:Ritual Matang Hari Tradisi Suku Lintang Empat Lawang, Bisa Menahan Hujan Kok Bisa?

Keris atau Pisau yang akan diberikan untuk calon ayah mertua.

Dodol dan sekaligus seperangkat pakaian yang akan diberikan kepada kakak dari mempelai wanita jika masih memiliki kakak yang belum menikah.

Selain itu juga, berbagai perlengkapan dan kebutuhan untuk mempelai wanita juga harus diantarkan pada saat pertemuan kedua keluarga tersebut.

Pada umumnya, puncak acara pernikahan akan dilakukan dengan arak-arakan seperti pada umumnya pada sebuah pernikahan.

BACA JUGA:Selain 4 Sedekah Adat, Ini 6 Tradisi Budaya Tak Benda di Sumsel Masih Dilestarikan Sampai Sekarang

BACA JUGA:Mengenal 3 Tradisi Adat Provinsi Sumsel, yang Menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Akan tetapi, pada acara Ngantat Rete, awalnya harus didahului dengan penyerahan pepes ikan dan lemang serta tombak kepada calon mertua.

Beberapa barang tersebut merupakan simbol kesiapan dari kedua mempelai untuk hidup berumahtangga.

Dan merupakan janji dari mempelai pria untuk dapat memberikan pengayoman dan juga keamanan bagi mempelai wanita termasuk keluarganya.

Kategori :