BACA JUGA:Kamu Harus Tahu, Ini Tips Agar Terhindar dari Kampas Rem Mobil Palsu
Dalam kondisi seperti ini, pengendara cenderung menggenggam tuas gas lebih kuat agar kendaraannya dapat berakselerasi lebih cepat, yang pada akhirnya meningkatkan konsumsi BBM.
Ada beberapa penyebab lemahnya percikan api yang keluar dari ujung elektroda busi, seperti kotoran sisa pembakaran yang menempel pada busi atau kondisi busi itu sendiri.
Karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan sepeda motor secara rutin.
BACA JUGA:Buruan! Ada Subsidi Rp7 Juta untuk Motor Listrik, Syaratnya Cukup Ini
BACA JUGA:Yuk Ketahui! Berikut 7 Ciri-ciri Pembakaran Sempurna Pada Mesin Mobil, Nomor 5 Mudah DIkenali
4. Gaya berkendara buruk
Ternyata gaya berkendara yang kurang baik juga dapat mengakibatkan konsumsi BBM boros.
Gaya berkendara yang sering kali melakukan akselerasi tiba-tiba, menggeber-geber motor, dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) secara signifikan.
Meski sepeda motor dalam kondisi prima, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang efisien tidak akan bisa tercapai apabila tidak dibarengi dengan gaya berkendara yang baik.
Untuk itu, penting agar gaya berkendara dilakukan dengan tenang serta santai guna mencapai efisiensi penggunaan bahan bakar yang lebih baik.
BACA JUGA:Inilah Deretan Motor Klasik yang Banyak Disukai Kalangan Millenial
BACA JUGA:Saatnya Punya Daihatsu All New Ayla, Nikmati Fitur-fitur Aman dan Modern dari Daihatsu Keluaran 2023
5. Rantai motor kendur atau Belt CVT aus/retak
Rantai motor yang kendur atau belt CVT yang melar juga dapat menyebabkan konsumsi BBM boros, karena rantai yang kendur akan mengakibatkan tarikan pada roda menjadi berat.
Kondisi tersebut menandakan bahwa rantai atau belt CVT perlu diganti dengan yang baru.