Pada tahun 2006, PT Bukit Asam melakukan komunikasi yang bertujuan penjajakan dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Dari sanalah, ide pembangunan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 makin kokoh.
Berikutnya realisasi proyek di Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumsel ini dimulai pada 2017.
BACA JUGA:Adanya PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, Herman Deru Kian Optimis Sumsel Jadi Lumbung Energi Nasional
Direktur Utama PT Bukit Asam, Arsal Ismail dalam keterangan resminya dikutip enimekspres.co.id dari laman ptba.co.id, mengatakan mulai September 2023 PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 mencapai status Commercial Operation Date (COD).
Lalu, pada 7 Mei 2023 telah dilakukan uji penyaluran arus listrik (energize) sebagai umpan tenaga listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) atau backfeeding powernjalur Sutet 275 kV di Lumut Balai ke PLTU Mulut Tambang Sumsel 8.
Uji coba itu, katanya, berhasil dilakukan.
Kemudian diteruskan dengan uji komisioning yang melibatkan seluruh peralatan atau mesin.
BACA JUGA:Kamu Harus Tahu, Ternyata PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Sudah Dirancang Sejak Tahun 1996
Ini penting sebelum menuju tahap berikutnya yaitu operasional.
Proyek pembangkit strategis nasional ini juga dikenal dengan nama PLTU Tanjung Lalang.
Pembangunan fisiknya dilakukan oleh PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) hasil kerja sama strategis antara PT Bukit Asam Tbk dengan China Huadian Hongkong Company Ltd.
Dikatakan, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 merupakan kebanggaan karena bagian dari program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW dengan menggunakan teknologi super critical yang ramah lingkungan.
BACA JUGA:CATAT! Ini Perjalanan Panjang Sejarah Dibangunnya PLTU Mulut Tambang Sumsel 8