Nah, awal 2018, proses pembangunan dimulai.
BACA JUGA:Agar PLN Mau Beli Listrik PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, PT Bukit Asam Terpaksa Turunkan Harga
BACA JUGA:Ternyata! PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Harusnya Sudah Operasional Tahun 2022 Lalu
Agar lebih mantap, Februari 2020 PT Bukit Asam resmi memberi jaminan bahwa ketersediaan batu bara sebagai bahan bakar utama akan selalu ada.
Lalu pada tahun 2021, Gubernur Sumsel Herman Deru meninjau langsung proses pembangunan yang ditarget beroperasi pada Oktober 2022.
Tapi sayang target beroperasi tersebut tidak tercapai karena berbagai faktor teknis.
Barulah pada Mei 2023 lalu dilakukan uji coba terbatas.
BACA JUGA:PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Disebut Juga dengan PLTU Tanjung Lalang, Kenapa? Ini Penjelasannya
Dan pada September 2023 mendatang ditagert full operasional.
Diberitakan sebelumnya, tidak banyak yang tahu jika pembangunan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 yang sebentar lagi akan menjamin pasokan listrik Pulau Sumatera itu sudah dirancang dan diimpikan sejak tahun 1996.
Tahun 1996, PT Bukit Asam sudah memunculkan mimpi untuk ekspansi bisnis ke sektor energi, berupa pembangkit listrik.
Barulah kemudian pada tahun 2006, PT Bukit Asam mulai serius bergerak di bidang energi.
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Minta PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Perhatikan Masyarakat Ring 1, Begini Katanya
BACA JUGA:7 Fakta Tentang PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, Nomor 5 Patut Diacungi Jempol
Saat itu, sudah diketahui cadangan batu bara PT Bukit Asam sudah mencapai 7,3 miliar ton.