Orang Muara Enim Wajib Tahu, Ini Cerita Rakyat Tentang Puyang Remanjang Sakti

Rabu 24-05-2023,22:18 WIB
Editor : Andre

BACA JUGA:Catat! Ini Jadwal Tes Pada Lowongan Kerja PT Bukit Asam, Jangan Sampai Terlewat

Diumumkan pula di Basemah bahwa dicari orang yang dapat memecahkan buah itu. Pengumuman ini terdengar pula oleh Remanjang Sakti. “Aku akan mencoba memecahkannya”, kata Remanjang Sakti dalam hatinya. 

Rie Dinding/Remanjang Sakti tertarik akan pengumuman itu. Remanjang Sakti berbicara kepada bapaknya, Seramphu Sakti. “Pak, aku akan berangkat pula untuk membuktikan penemuan orang Besemah. Ada berita orang menemukan labu besar. Ada pula berita bukan labu yang ditemukan. tetapi semangka besar, besarnya Juar biasa“. Oleh bapaknya diizinkan. Remanjang Sakti beserta kawan-kawannya atau penasehatnya berangkat. 

Sesudah sampai di pintu gerbang Basemah, Rie Dinding/Remanjang Sakti yang terkenal disambut dengan semestinya. Remanjang Sakti/Rie Dinding bersembahyang dahulu sebelum memecahkan benda itu. Memohon dahulu kepada Tuhan: minta selamat, minta ridhoi, minta petunjuk jalan dan cara untuk membelah benda itu. 

Datanglah kata-kata kecil dalam arti “ilham” kata orang zaman dahulu. Benda tersebut cukup ditoreh saja dengan kuku jari tangan. Akhirnya memang benar terbelahlah benda yang dikatakan keramat itu dengan kuku jari Remanjang Sakti. Benda itu terbelah menjadi dua bagian. Setelah disaksikan oleh orang banyak, benda itu berisi anak kecil. 

BACA JUGA:5 Jenis Pindang Paling Terkenal di Sumsel, Nomor 3 Bisa Menyesal Jika Tidak Dicoba

BACA JUGA:Sungguh Mengagumkan! 11 Destinasi Wisata Pantai di Bandar Lampung, Nomor 7 Sedang Ramai Pengunjung

Anak kecil ini kalau di Basemah disebut “Suke Milong Sakti”. Suke Milong Sakti inilah asal usul kepuyangan orang Basemeh. Kabarnya makam Suke Milong Sakti masih ada sekarang ini di Besemah.

Dengan peristiwa itu Remanjang Sakti bertambah terkenal pula di uluan di Besemah. Sesudah melakasanakan tugas, Remanjang Sakti pulang ke Marga IV Petulai Dalam Belimbing. 

Remanjang Sakti meninggal dunia di tempat kelahirannya. Makamnya terdapat di Muara Sungai Manau di ulu Tanjung Marga IV Petulai Dalam Belimbing, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim. (*)

Sumber: Arsip Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)

Kategori :

Terpopuler