Al quran Al Akbar ini sudah diakui dunia sebagai Al Quran dengan ukiran kayu terbesar yang pernah dibuat. 630 halaman Al Qurana dibuat di kayu Trembesi, dengan ukuran 177 cmx140 cm x2,5 meter, yang dipasang dengan susun bertingkat di dalam Ponpes Al Ihsaniyah.
Al Quran Al Akbar ini dibuat dan digagas oleh alumni UIN Raden Fatah Palembang dan mantan anggota DPR RI, Syofwatillah Mohzaib.
Setiap ayat al quran yang dibuat dikayu Trembesi dibuat dengan hurup timbul dan dicat menggunakan warga keemasan. Total ada 630 halaman Al Quran dengan menghabis 40 meter kubik kayu Trembesi.
Al Quran raksasa ini sangat memesona bagi siapa saja yang berkunjung ke tempat ini. Pengunjung pasti dibuat takjub dengan maha karya, yang tidak mudah dibuat oleh sembarang orang.
Al Quran Al Akbar ini mulai dibuat pada 2002 dan bisa diselesaikan selama 7 tahun. Baru pada 2012, Al Quran Al Akbar selesai dan dipublikasikan kepada masyarakat dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada masa itu dan dihadiri 51 negara sahabat.
Al Quran Al Akbar sudah masuk dalam rekor MURI sebagai Al Quran terbesar dan terberat di dunia. Bagaimana kamu tertarik berlibur ke tempat ini?
4. Masjid Cheng HO
Masjid Cheng Ho yang terletak di kawasan Jakabaring ini dibangun atas prakarsa masyarakat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Palembang. Masjid ini bernama lengkap Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho.
Masjid ini dibangun untuk menjaga hubungan baik masyarakat Tionghoa dengan masyarakat sekitar. Selain itu, masjid Cheng Ho ini dibuat untuk sarana orang-orang Tionghoa yang sudah masuk Islam untuk belajar agama Islam lebih mendalam.
Namun, seiring dengan perjalanan waktu, masjid Cheng Ho ini menjadi salah satu destinasi wisata religi yang banyak didatangi masyarakat. Karena penasaran dengan bentuk dan arsitektur masjid Cheng Ho.
Arsitektur Masjid Cheng Ho kental dengan arsitektur Tionghoa dan perpaduan seni Melayu.
BACA JUGA:Ini 7 Tempat Wisata Terhits dan Instagramable di Kota Bandar Lampung yang Wajib Kamu Kunjungi
Masjid Cheng Ho ini diambil dari nama seorang Panglima Angkatan Laut Tiongkok pada abad 15. Ia memimpin ekspedisi perdagangan di wilayah nusantara, dan secara tidak langsung memperkenalkan ajaran Islam di wilayah yang ia singgahi.(@al)