2. Setelah memastikan kebutuhan pupuk tercukupi, berikutnya menambahkan nutrisi tambahan. Contoh menambahkan borak. Dosis per pohon antara 5-6 sendok makan per pohon. Cara pemberian borak ada dua cara, pertama dengan cara ditebar di pohon bagian bawah atau yang kedua ditanaman (digali) di dekat pohon.
BACA JUGA:Hari Ini, 8 Daerah di Indonesia Terdingin dan 3 Daerah Terpanas
BACA JUGA:KISRUH! 2 Kabupaten di Sumatera Selatan Ini Rebutan Lahan Sawit
3. Sebelum mencukupi kebutuhan pupuk dan menambahkan borak, pastikan terlebih dahulu di sekitar pohon tidak ada gulma berkayu. Sebab, gulma berkayu akan sangat mengganggu penyerapan nutrisi, baik dari pupuk atau borak.
4. Kendalikan jamur. Di anatara jenis jamur yang menggangu tanaman sawit adalah jamur jenis ganoderma. Jamur jenis ini sangat berbahaya. Mulai dari menggangu munculnya bunga dan putik, hingga yang paling patal bisa mematikan pokok atau pohon. Ini menjadi penting agar tidak menular ke pohon di sekitarnya. Perhatikan setiap pohon, jika ditemukan, maka cepat lakukan tindakan pengendalian.
5. Hindari pembasimian gulma menggunakan racun pestisida. Jika gulma di sekitar pohon belum terlalu rimbun, cukup gunakan cara penebasan manual. Kalupun terpaksa harus menggunakan pestisida maka pilihlah racun kontak dengan dosis yang rendah. Catatan, jangan gunakan racun pestisida satu bulan sebelum pemupukan atau satu bulan pasca pemumupakan.
Itulah 5 tips merawat sawit jelang musim kemarau. Semoga bermanfaat. (*)