Untuk itu, Hilman juga meminta kepada semua PPIH agar menanggalkan pekerjaan hingga identitas diri di tempat tugas masing-masing.
Artinya, kata dia, semua PPIH harus melebur dalam satu kegiatan yang sama yaitu memberikan pelayanan terbaik.
"Tanggalkan semua identitas diri di tempat kerja masing-masing, semua dalam satu tugas dan melebur dalam satu,” pintanya.
Lebih jauh Hilman mengingatkan kepada para PPIH agar menunaikan tugas dengan baik, terlebih keberadaan PPIH yang diberangkatkan ke Arab Saudi untuk melayani jamaah haji dibayari oleh uang Negara.
BACA JUGA:Kemenag Ingatkan Komitmen Petugas dalam Melayani Jemaah Haji
Dengan begitu, keberadaan mereka masuk kategori menjalankan tugas Negara.
Pelayanan ekstra, katanya, mengingat pada musim haji tahun ini Indonesia memberangkatkan jamaah dalam jumlah besar atau kuota normal pasca pandemi Covid-19 yaitu mencapai 221 ribu jamaah.
Untuk itu, dia mengulangi dengan pekenanan agar semua PPIH meneguhkan hati dan menancapkan niat yang tulus, berangkat ke Arab Saudi untuk satu pekerjaan yang mulia yaitu pelayanan kepada jamaah haji, bagaimanapun kondisinya.
Ditambahkan Hilman, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan lebih dari 52 persen jamaah haji perempuan membutuhkan perhatian atau pelayanan khusus.
BACA JUGA:Pembinaan Manasik Haji, Begini Harapan Kemenag
Dan bersyukur, pada musim haji tahun ini, jumlah petugas haji perempuan juga mengalami peningkatan. (*)