LAHAT, ENIMEKSPRES.CO.ID - Karena tututan tidak terpenuhi, warga Lebuay Bandung, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Sumsel, paksa putar balik angkutan batu bara, Selasa Maret 2023.
Sebelumnya, warga juga melakukan aksi damai terhadap angkutan batu bara yang melintas di jalan nasional, tepatnya di perbatasan Muara Enim dan Lahat.
Sebelum aksi digelar, telah dilakukan 3 kali mediasi dan yang terakhir dimediasi langsung oleh Kapolres Lahat AKBP Kunto Hartono.
Ketika itu mediasi antara warga Lebuay Bandung dengan PT MME, PT BAS, PT PGU, PT SBP, dan PT BGG.
BACA JUGA:Soal Angkutan Batu Bara, Warga Lebuay Bandung Gelar Aksi, Ini Tuntutannya
Akan tetapi dalam mediasi tersebut, tidak ada titik temu terkait 2 permintaan warga Lebuay Bandung.
Permintaan itu soal penyiraman debu jalan dan penyapuan jalan.
Sementara dari pantauan di lapangan, aksi paksa putar balik angkutan batu bara milik 5 perusahaan tersebut mendapat pengawalan dan pengawasan langsung Kapolsek Merapi AKP Herman Akhiri, anggota Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
Aksi yang dilakukan warga berlangsung hingga Rabu 22 Maret 2023 pukul 05.00 WIB dini hari sebagai bentuk kekecewaan warga.
BACA JUGA:Polda Sumatera Selatan Amankan 98 Ton Batu Bara Ilegal Asal Muara Enim
Dampak dari penolakan angkutan batu bara yang melintas tersebut, membuat sepanjang Jalan SMB II Muara Enim hingga areal Terminal Regional dipadati ratusan angkutan batu bara yang sarat muatan.
Kawasan eks Terminal Regional dan jalan lintas dipenuhi angkutan batu bara yang pakir hingga memakan badan jalan, hal ini mengakibatkan arus lalu lintas wilayah perbatasan Muara Enim-Lahat merayap.
Hermanto, salah satu tokoh masyarakat Lebuay Bandung, mengatakan yang mereka lakukan adalah aksi lanjutan.
Sebelumnya aksi tersebut dilakukan sebulan yang lalu.
BACA JUGA:Tim Gabungan Razia Angkutan Batu Bara, Hasilnya