Selain di Indonesia, CNG digunakan di daerah-daerah yang memiliki sumber gas bumi sehingga saat ini tak mengherankan kalau SPBG CNG masih terbatas jumlahnya.
Setalah melakukan ujicoba, pihak Pertamina menglaim bahwa pengisian sekali full tank CNG bisa untuk 100 km bagi sepeda motor.
Haryo juga menjelaskan, selain untuk penggunaan CNG di sepeda motor.
BACA JUGA:BBM Naik, Dinas Perdagangan Sumsel Jamin Tak Pengaruhi Harga Sembako
BACA JUGA:Tahan Laju Inflasi Akibat Kenaikan Harga BBM, Pemkab Muara Enim Dukung Kebijakan Presiden
Nantinya CNG juga akan diaplikasikan pada kendaraan lain, di antaranya kapal nelayan, kendaraan roda empat kecil, serta truk.
Adapun penambahan konversi pada kendaraan roda empat, PGN memproyeksikan sebanyak 1.000 truk serta bus dan 18.000 kendaraan kecil.
Hal ini sejalan dengan program bahan bakar gas (BBG) yang telah digunakan oleh kendaraan seperti taksi, bajaj, dan bus Trans Semarang.
Pihak pertamina juga menargetkan untuk diaplikasikan pada CNG kapal nelayan dengan jumlah konversi 6,71 BBTUD untuk 30.000 unit perahu nelayan.
BACA JUGA:Harga BBM di Sumsel Per 1 November 2022, Cek di Sini
BACA JUGA:Timbun BBM, Warga Muara Enim Ditangkap Polisi
Program untuk nelayan ini nantinya akan menggunakan Gaslink Cylinder yang berkapasitas 4.2 lsp.
Sama halnya dengan CNG untuk sepeda motor, CNG untuk kapal nelayan berkomposisi metana beroktan tinggi.
Sehingga dapat memberikan pembakaran yang sempurna dan menghasilkan peforma mesin yang lebih baik dibandingkan dengan bahan bakar Solar maupun Pertalite.
Dalam pengaplikasian pada perahu nelayan, bahan bakar pengganti Pertalite ini akan bikin irit hingga 30 persen setara Rp7,1 juta per tahun (konsumsi 10 liter BBM solar per hari).
BACA JUGA:Lokasi Pengoplosan BBM Subsidi di Muara Enim Digerebek Satgas Ops Illegal Drilling Polda Sumsel