Namun bisa juga menyerang orang dewasa hingga lansia.
“Tipes tidak mengenal usia,” jelas dr. Ahmar Kurniasih.
Orang dengan tifoid umumnya datang dengan demam non-spesifik yang makin parah setelah beberapa hari dan tidak ada perbaikan gejala dengan pengobatan suportif.
Perlu dipastikan juga mengenai riwayat mengonsumsi makanan dan minuman yang kurang higienis serta paparan terhadap lingkungan dengan sanitasi yang buruk.
BACA JUGA: Semua Orang Harus Tahu, Kolang-kaling Ternyata Punya Khasiat untuk Menyembuhkan Rematik
Gejala dapat bervariasi antar individu satu dengan individu lainnya, dari ringan yang tidak terdiagnosis, sampai gambaran klinis yang khas.
Menurut beberapa penelitian, di daerah endemik tifoid, pasien tifoid kebanyakan adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Di mana, anak-anak ini mengalami demam yang non-spesifik di mana secara klinis tidak jelas bahwa pasien anak ini terkena infeksi tifoid.
Dalam minggu pertama sakit, keluhan dan gejala yang muncul mirip dengan penyakit infeksi akut pada umumnya, namun tifoid memiliki gejala klasik.
BACA JUGA: Jangan Diragukan, Ini 11 Khasiat Jus Tomat untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui Orang
Seperti demam tinggi lebih dari satu minggu atau tujuh hari, gangguan gastrointestinal (lambung), bibir kering dan pecah-pecah, lidah kotor-berselaput putih dan pinggirnya hiperemis.
Kemudian, perut agak kembung dan mungkin nyeri tekan, bradikardi relative, dan kenaikan denyut nadi tidak sesuai dengan kenaikan suhu badan.
Pengobatan Tipes
Mengenai pengobatannya, dr. Ahmar menyangkal adanya penyembuhan tipes dengan cacing.
BACA JUGA: Suka Air Kelapa Muda, Jangan Diminum Berlebihan, Ini 6 Efek Sampingnya