ENIMEKSPRES.CO.ID, MUARA ENIM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim menegaskan, terkait penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang berhak membeli Solar dan Pertalite melalui aplikasi agar tidak ada yang ditutupi.
Penegasan itu disampaikan Pj Sekda Muara Enim, H. Riswandar saat memimpin rapat pembahasan tata kelola perniagaan BBM bersubsidi di Kabupaten Muara Enim, dan update terbaru terkait pembelian BBM bersubsidi melalui aplikasi.
Di hadapan Perwakilan Pertamina dan Pimpinan 9 SPBU, Pj Sekda meminta untuk ketersediaan BBM dibuat jelas, jangan sampai masyarakat dibuat susah untuk mendapatkan BBM.
“Intinya dibuat jelas terang benderang, jangan ada yang ditutupi. Katakan saja kalau memang tidak ada,” tegasnya, Minggu (17/7/2022).
Menurutnya, sosialisasi ini dijadikan saran dan masukan bersama dan kata sepakat apa penyebab kelangkaan BBM bersubsidi, bila perlu dilakukan studi banding.
BACA JUGA: Harga BBM Non Subsidi Naik, Segini Tarif Barunya
Pj Sekda tidak sependapat dengan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, kendala kendaraan rusak yang dijadikan alasan sehingga mengganggu lalu lintas distribusi BBM bersubsidi.
“Kabupaten Muara Enim ini lumbung energi, kalau terkendala kerusakan armada bukan suatu alasan,” ketusnya.
Kemudian untuk penggunaan aplikasi untuk pembelian BBM, Riswandar mengatakan Pemerintah Kabupaten Muara Enim mendukung.
Akan tetapi, alangkah baiknya dengan mengikuti kecanggihan teknologi harus relevan atau bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada di Kabupaten Muara Enim.
Kepala Dinas Perdagangan Muara Enim, Syaripudin, menambahkan berkaca pada kelangkaan minyak goreng dan LPG 3 kg yang pernah terjadi di Kabupaten Muara Enim, setidaknya ada solusi bersama agar permasalahan BBM habis bisa ditemukan jalan keluarnya.
BACA JUGA: 80 Persen BBM Bersubsidi Dinikmati Orang Kaya, Ini Datanya
Pelaksana Tugas Executive General Manager Regional Sumbagsel PT Pertamina Patra Niaga, Mulian Pratama, memastikan stok BBM bersubsidi di Kabupaten Muara Enim dalam kondisi aman di Depot Kertapati Palembang.
Ia mengatakan kerusakan telatnya suplai menjadi kendala di transpotir yang mengalami kerusakan armada yang tiap hari dipakai untuk mengangkut BBM bersubsidi dari Pertamina.
Mengenai penggunaan aplikasi untuk pembelian BBM bersubsidi, pada wilayah di Provinsi Sumatera Selatan untuk Kabupaten Muara Enim masih dalam tahap sosialisasi. Baru Kota Palembang yang sedang dalam tahap registrasi.
“Diharapkan dengan penggunaan aplikasi, penjualan BBM menjadi tepat sasaran dan tidak ada penumpukan di SPBU,” ungkapnya.
Sementara itu, Intan, selaku Pengelola SPBU Kepur, membenarkan pihaknya selama ini sering mengalami keterlambatan dalam suplai BBM. “Masalah ini sering kami sampaikan tapi tidak ada respons,” keluhnya. (ozi/mg01)