Gubernur Sumsel Ikuti Rakor Penanganan Inflasi dan Pembahasan Antisipasi Cuaca Ekstrem

Gubernur Sumsel Ikuti Rakor Penanganan Inflasi dan Pembahasan Antisipasi Cuaca Ekstrem

Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Inflasi di Daerah tahun 2025 dan Pembahasan Antisipasi Cuaca Ekstrem, yang dipimpin Mendagri Tito Karnavian. Foto : Istimewa--

PALEMBANG, ENIMEKSPRES.CO.ID - Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Inflasi di Daerah tahun 2025 dan Pembahasan Antisipasi Cuaca Ekstrem.

Rakor ini diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI) secara virtual, yang diikuti Gubernur bertempat di Command Center, Kantor Gubernur Sumsel, Senin 10 Maret 2025.

Mendagri Tito Karnavian meminta agar para kepala daerah menetapkan langkah antisipasi dalam penanganan cuaca ekstrem dan prediksi cuaca yang tepat, sehingga negara dapat benar-benar hadir saat bencana terjadi.

“Negara harus hadir. Kehadiran Negara terutama untuk jangka pendek yakni kita harus tahu tentang prediksi apa yang akan terjadi. Makin akurat prediksi maka kita akan bisa mengantisipasi dan melakukan langkah-langkah untuk menekan dampak secara minimal,” ucap Tito Karnavian.

BACA JUGA:Sekda Sumsel Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Akselerasi Sertifikasi Produk Halal

BACA JUGA:Rumuskan Strategi Pengendalian Inflasi 2025, Sekda Buka Rakor dan Capacity Building TPID se-Sumsel

Tito juga menyebut langkah selanjutnya yakni menyiagakan kekuatan bahkan bila perlu mengevakuasi.

“Dengan prediksi yang tepat dan kemudian melakukan langkah-langkah antisipatif, disitulah hadirnya Negara sambil kita menyelesaikan jangka panjang mulai dari catchment area (daerah tangkapan air) yang berubah fungsi dari hutan menjadi komersial dan lain-lain, bangunan yang perlu ditetapkan, menyiapkan bendungan untuk menampung air yang mengalir ke daerah bawah, pelebaran sungai untuk sampai ke daerah bawah sehingga airnya bisa mengalir tidak berhenti,” tegas Mendagri.

Demikian halnya terkait inflasi, Mendagri Tito Karnavian juga mengingatkan para  kepala daerah mencari solusi terbaik dalam mengendalikan inflasi.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto dalam paparannya menyampaikan, BNPB mencatat sampai dengan 10 Maret 2025, total bencana terjadi sebanyak 614 kali.

BACA JUGA:Pimpin Rakor TPID, Pj Gubernur Sebut Pengendalian Inflasi Sumsel Masuk 10 Besar Terbaik Nasional

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Ikuti Rakornas Bahas Inflasi dan Asta Cita Presiden Soal Pemeriksaan Kesehatan Gratis

“Dari 614 kali bencana, mayoritas di tahun 2025 yang terjadi sampai hari ini adalah bencana hidrometeorologi basah. Kami mencatat banjir terjadi 421 kali, cuaca ekstrem 103 kali, tanah longsor 58 kali," jelasnya.

"Ini belum terhitung bencana-bencana yang mana Pemerintah daerah atasi sendiri seperti banjir kecil ataupun longsor di tingkat desa, RT atau RW,” ulas Suharyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: