Study Banding Kepala Desa di Muara Enim ke Bali Tuai Kritikan Tajam Masyarakat
Kegiatan study banding yang dilakukan oleh sejumlah Kepala Desa di Kabupaten Muara Enim ke Provinsi Bali. Foto : Istimewa--
BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Raih Penghargaan Kabupaten Peduli HAM
"Kalau Kades gunakan dana kedinasan, namun untuk anggota keluarga yang ikut, itu menggunakan dana pribadi masing-masing," jelas Sulhuddin, yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Kepala Desa se-Kecamatan Ujan Mas ini.
Lanjut Suluhuddin, pihaknya memilih desa Panglipuran, Bali, karena merupakan Desa adat terbersih nomor 3 di dunia menurut UNESCO.
Dia mengklaim, banyak sekali manfaat dari studi banding tersebut, mulai dari tata kelola desa, kebersihan, wisata dan sebagainya yang nantinya bisa diterapkan di desa masing-masing.
"Sebab jika tidak melihat langsung kondisi desanya tentu kurang pas, karena kita bisa bertanya langsung ke masyarakat, pemerintah setempat dan pihak terkait," ucapnya.
BACA JUGA:Antisipasi Gangguan Selama Pelaksanaan Seleksi PPPK, Ini yang Dilakukan BKPSDM Muara Enim
BACA JUGA:Wujudkan Tata Kelola Kearsipan yang Baik, Pemkab Muara Enim Tandatangani Komitmen Bersama
"Sebagai contoh untuk kebersihannya, itu memang dibangun dari kesadaran masyarakat seperti budaya dan adat gotong royong," lanjutnya.
Kemudian aturan mengurangi menggunakan media plastik (Kantong Plastik) di mana masyarakat dituntut untuk mengganti dengan bambu dan sebagainya yang mungkin bisa diterapkan di Muara Enim.
Selain itu, ada juga membahas masaalah aturan yang disampaikan oleh Kemendagri, terutama untuk jabatan Kepala Desa yang diperpanjang oleh pemerintah selama 3 tahun.
"Intinya sangat bermanfaat jika benar-benar diikuti, namun kembali kepada pribadi Kades masing-masing," ujarnya.
BACA JUGA:Ombudsman RI Beri Pendampingan Penilaian Kepatuhan Pelayanan Publik kepada Pemkab Muara Enim
BACA JUGA:Penyusunan SIA SPBE dan Peta SPBE, Kemenpan-RB Apresiasi Pemkab Muara Enim
Menanggapi kritikan masyarakata tersebut, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Muara Enim, Rudi Iskandar, mengatakan pihaknya akan memberikan imbauan kepada seluruh desa ke depan dapat lebih mengedepankan program-program yang lebih pro ke masyarakat.
Pihaknya juga akan menyarankan agar jangan terlalu sering melakukan Studi atau Bimtek tersebut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: