Kemenkes Tetapkan Kabupaten Muara Enim Bebas Penyakit Malaria

Kemenkes Tetapkan Kabupaten Muara Enim Bebas Penyakit Malaria

Kabupaten Muara Enim dinyatakan bebas penyakit malaria dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Foto : DOK--

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Setelah tahun 2022 lalu mendapatkan sertifikat bebas frambusia atau penyakit kulit kronis.

Kali ini, Kabupaten Muara Enim dinyatakan bebas penyakit malaria dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Hal tersebut ditandai dengan penyerahan sertifikat Eliminasi Malaria dari Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, PhD kepada Kabupaten Muara Enim yang diterima Pj Bupati Muara Enim H. Ahmad Rizali, pada puncak peringatan Hari Malaria Sedunia Tahun 2024 di Kantor Kemenkes RI.

Pj Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali, menjelaskan bahwa sertifikat Eliminasi Malaria yang diterima ini menandakan upaya dan kerja keras Pemkab Muara Enim melalui Dinas Kesehatan bersama masyarakat dinyatakan berhasil mengeliminasi kasus penyakit malaria.

BACA JUGA:Program CSR PT SBS Jauhkan Masyarakat Keban Agung dari Malaria dan DBD

"Penetapan ini didapatkan setelah melalui berbagai tahapan evaluasi dan penilaian, termasuk uji petik dari Kemenkes RI yang kemudian hasilnya ditetapkan berdasarkan sidang Komisi Penilaian Eliminasi Malaria," ujarnya.

Dikatakan Rizali, setidaknya dalam 3 tahun terakhir sudah tidak ditemukan lagi kasus lokal (indigenous) penularan dan penyebaran penyakit malaria di Kabupaten Muara Enim sebagai salah satu syarat penilaian.

Menurutnya, hal tersebut tak lepas dari komitmen dan upaya berkesinambungan yang dilakukan Pemkab Muara Enim.

Antara lain melalui pembentukan Perda Satgas Penanggulangan Malaria, dukungan khusus melalui APBD dan Dana Desa.

BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Dukung Upaya Eliminasi AIDS-Tuberkulosis-Malaria

Serta penguatan kemitraan dengan merangkul program tanggung jawab sosial Perusahaan maupun Baznas dalam perbaikan sanitasi maupun lingkungan pemukiman.

Disamping itu, Rizali juga menyampaikan bahwa keberhasilan ini juga diperkuat dengan adanya Pos Malaria Desa (Posmaldes) yang terdiri dari para kader penyuluh terlatih dan dibantuk oleh Pramuka Pemantau Jentik (Pramatik) setiap desa maupun kecamatan.

Khususnya di 3 lokasi fokus kawasan pertambangan berisiko penyebaran malaria, yaitu Kecamatan Rambang Niru, Lawang Kidul, dan Tanjung Agung.

"Saya mengucapkan terima kasih atas kekompakan dan sinergitas seluruh pemangku kepentingan, terutama tim penyuluh kesehatan dan masyarakat Kabupaten Muara Enim," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: