Rumah Tahfizh, Sejarah dan Gerakannya

Rumah Tahfizh, Sejarah dan Gerakannya

Buku Historia Rumah Tahfizh Dunia: Dinamika Gerakan Hingga Asosiasi. DOK/ENIMEKSPRES.CO.ID--

BACA JUGA:Bolehkah Meletakkan Al Quran dalam Kondisi Terbuka?

Perlahan beliau menyadari jika menunggu banyak pesantren tahfizh maka proses mencetak penghafal Al-Qur'an akan memakan waktu lama.

Lalu secara spontan dalam satu tayangan pengajian di televisi swasta ia mengajak masyarakat untuk membuat rumah tahfizh.

Ini semacam pesantren mini dan upgrade dari TPA yang saat itu juga sudah menjamur di masyarakat.

Dalam bayangannya rumah tahfizh ini nantinya bertempat di satu rumah, bisa di komplek, perkampungan dan lainnya, yang diasuh oleh satu orang ustad yang juga penghafal Al-Qur'an.

BACA JUGA:Isi Waktu Istirahat dengan Baca Al quran

Setiap harinya para santri ini tidak hanya belajar membaca Al-Qur'an sesuai hukum bacaan tetapi juga menghafal dan menyetorkannya.

Ajakan spontan ini pun mendapat tanggapan dari masyarakat umum.

Perlahan rumah tahfizh pun berdiri dengan beragam macamnya.

Belakangan tidak hanya perorangan yang mendirikan rumah tahfizh tetapi juga perusahaan dan organisasi kemasyarakatan.

BACA JUGA:Bina Darma Siapkan Kuota Kuliah Gratis untuk Penghafal Al Quran

Proses berdirinya rumah tahfizh baik dari gagasan dan implementasinya dicatat dengan baik dalam buku Historia Rumah Tahfizh: Dari ini.

Buku yang ditulis oleh Tarmizi As Shidiq, Bisyri Hasan dan Maulana Kurnia Putra ini merupakan hasil perjalanan dakwah Al-Qur’an, yaitu program Rumah Tahfizh yang  digerakkan oleh Daarul Qur’an dan Ustadz Yusuf Mansur.

Dengan detil buku ini menjelaskan bagaimana rumah tahfizh bergulir menjadi kekuatan masyarakat yang organik.

Tulisan, baik itu hasil skripsi, desertasi, jurnal, opini terkait rumah tahfizh memang sudah banyak beredar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: