Menteri Pertanian Bersama Pj Gubernur Sumsel Upsus Optimalisasi Lahan Rawa di Banyuasin

Menteri Pertanian Bersama Pj Gubernur Sumsel Upsus Optimalisasi Lahan Rawa di Banyuasin

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni lakukan kunjungan kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan Upaya Khusus (Upsus) Optimalisasi Lahan Rawa Tahun 2024. Foto : DOK--

BACA JUGA:TP PKK Sumsel Sukseskan Gerakan Tanam Cabai Serentak se-Indonesia

Ke depan Sumsel akan menjadi lumbung padi karena memiliki produksi padi terbesar di Indonesia.

“Kami mohon berkenan Bapak Menteri memberikan arahan kepada kami menambah semangat bagi kami dan juga sekaligus menambah perjuangan kami untuk terus sukses di bidang pertanian,” harapnya.

Sementara itu, Mentan mengungkapkan Pemerintah akan menambah kuota pupuk menjadi 9,5 juta ton dari anggaran 2024.

Penambahan kuota pupuk tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani yang selama ini kerap terkendala.

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Dorong Pusat Pelayanan Umum di Sumsel Segera Terapan Sistem Informasi e-BLUD, Ini Tujuannya

"Inya Allah petani tidak usah lagi risau dan khawatir tentang pupuk, Pak Presiden sudah memenuhi kebutuhan petani seperti tahun 2014-2018 juga kuantum pupuk 9,55 juta ton,” bebernya.

Pj Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, mengatakan Kabupaten Banyuasin menjadi satu-satunya Kabupaten di Provinsi Sumsel yang masuk 10 daerah penghasil beras terbesar di Indonesia.

Oleh karena itu, besar harapan pemerintah pusat agar Pemkab Banyuasin mampu meningkatkan lagi produksi beras.

“Bahkan menjadi satu-satunya di Pulau Sumatera dengan Produksi Sawah Banyuasin Tahun 2022 (BPS), Produksi GKG 895.260 ton, produksi beras 514.108 ton, luas tanam 228.709 hektare, luas panen 177.558 hektare, luas baku sawah sementara data ATR BPN 194.240,13 hektare,” jelas Rustam.

BACA JUGA:Bangga, IETPD di Provinsi Sumsel Lampaui Angka Rata-rata Nasional

Sebagai informasi, kegiatan Upsus Optimalisasi Lahan Rawa Tahun 2024 di Sumsel pada semester satu ditargetkan mencapai 98 ribu hektare dengan lokasi di terbagi atas Kabupaten Banyuasin 22 ribu hektar.

Saat ini sudah diolah 4.400 hektare dengan rata-rata produksi 5,1 ton per hektare padi IP 100 dan IP 200.

Kegiatan ini meliputi rehabilitasi saluran, pembangunan saluran irigasi, pembangunan pintu air, penggunaan pompa, dan kegiatan olah tanah.

Selain di Kabupaten Banyuasin, program ini juga dialokasikan di Kabupaten OKI sebesar 65 ribu hektare dengan rata-rata produksi 5,7 ton per hektare, dan benih IP150-200.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: