Selimut dan Kopi, Misteri Dinginnya Semende Raya Dataran Tinggi di Sumatera Selatan

ENIMEKSPRES.CO.ID, MUARA ENIM--- Kabupaten MUARA ENIM di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyimpan pesona alam yang masih alami dan menawarkan kesegaran udara yang jarang ditemukan di tempat lain. Dijuluki Bumi "Serasan Sekundang," kabupaten ini menawarkan kombinasi unik dari wilayah perbukitan dan dataran rendah yang menghadirkan keindahan alam serta cuaca yang sejuk dan dingin, khususnya di tiga kecamatannya: Semende Darat Laut (SDL), Semende Darat Tengah (SDT), dan Semende Darat Ulu (SDU).

Semende Raya, sebuah daerah yang terdiri dari tiga kecamatan tersebut, terkenal dengan iklimnya yang dingin.

Pengunjung atau pendatang baru yang berniat menginap di daerah Semende Raya disarankan untuk bersiap dengan selimut tebal.

Karena daerah Semende Raya walaupun di siang hari pun, udara dingin kerap membuat orang membutuhkan jaket atau sweater. Tapi, apa sebenarnya yang membuat wilayah Semende Raya begitu dingin?

BACA JUGA:PT SBS Targetkan Segera IPO di Bursa Efek Indonesia

Lokasi Geografis dan Ketinggian: Semendo Raya terletak di dataran tinggi, dikelilingi oleh bukit-bukit barisan yang merupakan bagian dari pegunungan di Sumatera Selatan.

Dengan ketinggian yang bervariasi, mulai dari 500 mdpl hingga lebih dari 1500 mdpl, area ini secara alami memiliki suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah dataran rendah.

Ketinggian tersebut berkontribusi pada suhu udara yang sejuk hingga dingin, terutama di malam hari dan saat fajar.

Iklim Tropis Beriklim Dingin: Meskipun berada di wilayah tropis, Semendo memiliki iklim mikro yang unik dengan suhu rata-rata yang lebih rendah, sekitar 15 derajat Celcius, terutama di Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU) yang merupakan daerah dengan ketinggian tertinggi.

BACA JUGA:Rahasia di Balik Cita Rasa Unik Kopi Semendo Muara Enim: Warisan, Budidaya, dan Peluang Ekonomi

Iklim ini membuat wilayah Semendo memiliki suhu yang cenderung lebih dingin sepanjang tahun.

Vegetasi dan Kanopi Hutan: Semendo dikelilingi oleh hutan dan perkebunan yang luas, termasuk perkebunan kopi yang menjadi salah satu komoditas utama.

Vegetasi yang lebat ini tidak hanya berperan dalam memproduksi oksigen tetapi juga bertindak sebagai penyerap dan penahan panas, yang pada gilirannya membantu menurunkan suhu di sekitarnya. 

Faktor Alam dan Topografi:Topografi wilayah yang berbukit dan lembah-lembah seringkali menyebabkan terjadinya pengumpulan udara dingin di area rendah selama malam hari, yang tidak terdistribusi secara merata dan cenderung terperangkap di lembah-lembah atau area dataran tinggi, menyebabkan suhu menjadi lebih dingin.

Sumber: