Rumah Fatmawati di Bengkulu: Jejak Cinta dan Kemerdekaan yang Tersembunyi

Rumah Fatmawati di Bengkulu: Jejak Cinta dan Kemerdekaan yang Tersembunyi

Mesin Jahit yang digunakan Ibu Negara Fatmawati Soekarno saat menjahit Bendera Merah Putih jelang kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, saat ini masih tersimpan di rumah Fatmawati di Bengkulu yang sekarang dijadikan wisata sejarah.(foto:alazhar/enimekspres)--

ENIMEKSPRES.CO.ID, BENGKULU----Rumah Fatmawati di Bengkulu: Warisan Bersejarah yang MenggugahRumah Fatmawati, yang terletak di Jalan Fatmawati, Kelurahan Penurunan, Kecamatan Ratu Samban, Bengkulu.

Rumah ini bukan sekadar tempat tinggal Ibu Fatmawati, istri ke-3 Soekarno. Lebih dari itu, rumah ini menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan, menggambarkan kehidupan Bung Karno selama masa pengasingan di Bengkulu.

Ditetapkan sebagai aset sejarah oleh Pemerintah Daerah Bengkulu, rumah ini bukan sekadar replika, melainkan sebuah arsitektur orisinal berbentuk panggung dengan luas 92 meter persegi, dibangun ulang sesuai konstruksi aslinya menggunakan kayu.

Perabot asli, seperti meja rias, tempat tidur, dan mesin jahit, menjadi saksi bisu peristiwa sejarah.

BACA JUGA:Apa Kalian Sedang Cari AC Portable? Ini 8 Rekomendasi Merek Terbaik Sekaligus Keunggulannya

Sejarah mencatat bahwa dengan mesin jahit tersebut, Fatmawati menjahit bendera Merah Putih yang berkibar saat Proklamasi RI pada 17 Agustus 1945.

Rumah ini, yang awalnya merupakan tempat tinggal orang tua Fatmawati pada tahun 1915, kemudian direnovasi total pada tahun 1990-an dan diubah menjadi Museum Fatmawati.

Rumah ini menjadi pintu gerbang untuk memahami kisah cinta antara Soekarno dan Fatmawati yang berawal saat Soekarno diasingkan di Bengkulu pada tahun 1938-1942.

Dengan suasana tenang dan asri, pengunjung dapat menjelajahi setiap sudut rumah, melihat pakaian asli, foto keluarga, dan bahkan mesin jahit kuno yang digunakan untuk menjahit Sang Saka Merah Putih.

BACA JUGA:Ingin Tahu Berapa Suhu AC Terbaik? Segini Suhu AC Paling Dingin dan Terbaik di Dalam Ruangan

Meskipun rumah ini menjadi destinasi bersejarah, sayangnya, minimnya promosi membuatnya kurang dikenal oleh masyarakat dan wisatawan.

Dalam upaya melestarikan warisan sejarah, Yayasan Ibu Fatmawati mengelola rumah ini dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: