"Bengkulu: Jejak Kemerdekaan di Rumah Pengasingan Bung Karno yang Tersembunyi"

Ia sering menggelar pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat, seperti Hassan Din dari Muhammadiyah Bengkulu.

Rumah ini juga menjadi saksi dari berbagai inisiatif Bung Karno, termasuk pembentukan grup pertunjukan Monte Carlo yang tidak hanya hiburan tetapi juga sarana untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme.

BACA JUGA:Jangan Dibuang! Gunakan Air Bekas AC untuk Cuci Piring, Lihat Hasilnya Bikin Silau

Setelah kemerdekaan, luas lahan rumah pengasingan berkurang karena digunakan untuk pembangunan gedung instansi, sekolah, dan perumahan warga oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Namun, rumah ini tetap mempertahankan sejumlah peninggalan sejarah. Dalam museum ini, pengunjung dapat melihat koleksi seperti sepeda onthel, pakaian panggung Monte Carlo, kursi tamu, lemari makan, hingga ranjang besi tempat Bung Karno beristirahat.

Menariknya, sebuah sumur timba di bagian belakang rumah menjadi daya tarik tersendiri. Bung Karno sering menggunakan air dari sumur ini untuk mandi dan mencuci muka, diyakini masyarakat setempat dapat membuat orang tetap awet muda.

Bahkan, Pemerintah Provinsi Bengkulu membawa air dari sumur ini dalam acara penyatuan tanah dan air di Ibu Kota Negara.

BACA JUGA:Ingin Tahu Berapa Suhu AC Terbaik? Segini Suhu AC Paling Dingin dan Terbaik di Dalam Ruangan

Rumah pengasingan ini juga menyimpan surat cinta antara Soekarno dan Fatmawati, perempuan asli Bengkulu yang kemudian menjadi istrinya.

Fatmawati dikenal sebagai penjahit bendera nasional merah putih pada saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Hingga hari ini, rumah ini menjadi objek wisata sejarah yang sering dikunjungi oleh masyarakat.

Kunjungan terakhir dilakukan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, pada 3 Agustus 2022.

Ia mengajak masyarakat untuk ikut merawat warisan bersejarah ini.

BACA JUGA:Penting untuk Diketahui! Ini 4 Penyebab Pipa AC Beku dan Cara Memperbaikinya

Rumah pengasingan Bung Karno buka setiap hari dari pukul 8.00 hingga 17.00 WIB dengan tiket masuk yang terjangkau, hanya Rp 3.000 per orang. Sebuah perjalanan melalui ruang waktu yang membawa kita pada jejak perjuangan dan kegigihan Bung Karno di tengah situasi sulit pengasingan.(@al)

Sumber: