Pemkab Muara Enim Sumsel Inisiasi Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara

Pemkab Muara Enim Sumsel Inisiasi Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara

Pemkab Muara Enim Sumsel Inisiasi Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--

Lalu, alternatif ketiga, dimulai dari Site Tambang milik PT Menambang Muara Enim (MME) melewati IUP milik PT Bukit Asam (BA) menuju Rencana Jalan Khusus Batu Bara milik PT Royaltama Mulya Kencana (RMK) yang terletak di IUP PT Wiraduta Sejahtera Langgeng (WSL) menuju emplacement yang berada di IUP PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE).

Terakhir, alternatif keempat, dimulai dari Site Tambang Merapi Energi lalu diangkut dengan Kereta Api pada rencana jalur kereta api milik PT Servo Railway melewati IUP PT Kasih Karya Agung (KKA), PT Bara Anugrah Sejahtera (BAS).

BACA JUGA:Tak Kapok-kapok! Polisi Kembali Tangkap Sopir Truk Pengangkut Batu Bara Ilegal

BACA JUGA:Tinggalkan Batu Bara, Indika Energy Fokus ke Pertambangan Emas

Lalu ke PT Pacific Global Utama (PGU), PT Sriwijaya Bara Priharum (SBP), PT Bukit Asam (BA), PT Bukit Enim Energi, dan PT Delapan Inti Power (DIP) menuju Sungai ogan Kabupaten Ogan llir.

Setelah mendengar pendapat dan masukan dari seluruh peserta rapat, lanjut Sobirin, akhirnya pihaknya memutuskan dua alternatif trase jalan khusus batu bara tersebut yaitu pada alternatif pertama dan alternatif ketiga.

"Dipilihnya dua alternatif tersebut karena yang paling fleksibel dan memungkinkan untuk saat ini," jelasnya.

Tadi sudah kesepakatan, untuk perizinan Amdal akan dilakukan oleh perusahaan masing-masing dan untuk pembangunan jalan baru dengan cara konsorsium yang akan dirapatkan lagi.

BACA JUGA:Truk Trailer Angkut Batu Bara Ilegal Diamankan Polisi, Segini Barang Buktinya

BACA JUGA:Bagaimana Cara Kerja PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Batu Bara Sehingga Bisa Hasilkan Arus Listrik?

"Harapan ke depan dengan adanya jalur jalan khusus batu bara tersebut nanti bisa dimanfaatkan bersama dan tidak ada lagi yang mengangkut batu bara melalui jalan umum," katanya.

Untuk rapat ke depan, kata Sobirin, ia meminta perencanaan setiap pemegang IUP menyampaikan rencana angkutan masing-masing secara terperinci.

Selain itu, PT BAS dan PT MME bisa berkirim surat ke PT Bukit Asam, sehingga dua minggu ke depan sudah ada keputusan alternatif mana yang akan dipilih. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: