Batik Kujur Sukses Go Internasional, Begini Sejarah Pusaka Kujur Khas Pendiri Tanjung Enim Pada Abad -14
Batik Kujur Khas Tanjung Enim berhasil tampil di New York Indonesia Fashion Week di New York, Amerika Serikat (AS). Foto : DOK--
ENIMEKSPRES.CO.ID - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui program pemberdayaan masyarakat Dusun Tanjung, sekitar perusahaan mengangkat senjata berupa Kujur (Tombak) menjadi corak batik khas Tanjung Enim.
Kegiatan membatik itu dilakukan warga setempat yang sekarang ini dikenal menjadi sentra batik satu-satunya di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Awal tahun 2023, batik Kujur Khas Tanjung Enim berhasil tampil di New York Indonesia Fashion Week di New York, Amerika Serikat (AS).
Menampilkan 6 koleksi Batik Kujur dengan motif khas Kujur, Kopi, rumah Tengkiang, Bunga Tanjung yang masing-masing memiliki filosofi tersendiri, bekerjasama dengan desainer Eva Yasul.
BACA JUGA:Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Muara Enim yang Paling Populer, Nomor 3 Sudah Go Internasional
BACA JUGA:Danau Deduhuk, Objek Wisata Alam Paling Mempesona di Muara Enim yang Belum Banyak Orang Tahu
Ditulis oleh Ahmad Syahdan, salah satu pelaku UMKM Batik Kujur, bahwa Kujur merupakan senjata yang dimiliki pendahulu atau Puyang Dusun Tanjung, yaitu seorang ulama yang membangun peradaban Islam di Tanjung Enim pada abad ke-14.
Kenapa tidak dinamakan tombak saja, bukankah yang lebih nasional terkenal dengan sebutan tombak seperti tombak Kyai Pleret di Solo.
Kujur memiliki filosofi tersendiri, Kujur diambil dari padanan kejujuran, pesan ulama Dusun Tanjung, Syekh Pelawe jujur merupakan pangkal tolak peradaban di Tanjung Enim.
Di dalam ajaran Islam, Rasulullah (Muhammad SAW) Sebelum dianggkat kenabiannya dan mendapat wahyu pertama adalah Insan yang Jujur (Al Amiin).
BACA JUGA:Peringati Hari Batik Nasional, SMAN 2 Rujukan Muara Enim Gelar Lomba Fashion Show dan Lukis Batik
BACA JUGA:Muara Enim Punya Danau Cantik di bawah Kaki Bukit Barisan
Syekh Pelawe tidak mencari pengikut dan tidak menginginkan pengikut.
Syech Pelawe adalah pengikut Rasulullah, kalau ingin bersama Syekh sama-sama mengikuti warisan Rasulullah yaitu Qur'an dan Sunnahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: