Dilema PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, Antara Batu Bara dan Energi Baru Terbarukan

Dilema PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, Antara Batu Bara dan Energi Baru Terbarukan

Dilema PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, Antara Batu Bara dan Energi Baru Terbarukan. Foto : DOK/ENIMEKSPRES.CO.ID--

Bahkan, Indonesia sudah mencanangkan Net Zero Emession Tahun 2060.

Untuk mencapai itu, sedari dini berbagai langkah sudah siapkan dan dijalankan.

BACA JUGA:Apa Itu Biomassa? Bahan Bakar Dirancang Pengganti Batu Bara untuk PLTU Mulut Tambang Sumsel 8

BACA JUGA:Lulusan SMA, SMK, D3 dan S1 Merapat! Nih Ada Lowongan Kerja PT Pertamina

Penggunaan energi baru terbarukan tidak bisa terelakkan.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan kesepakatan negera-negara yang tergabung dalam kelompok G7, setiap perusahaan energi, terutama pembangkit listrik mesti menghindari batu bara sebagai bahan bakunya.

Sebab, bahan bakar dari batu bara dinilai penyebab utama soal emisi gas buang yang itu berkontribusi terhadap pemanasan global.

Itu akan berbanding terbalik jika bahan bakarnya menggunakan energi baru terbarukan, seperti biomassa.

BACA JUGA:Biomassa Dinilai Paling Efektif Gantikan Batu Bara untuk PLTU Mulut Tambang Sumsel 8

BACA JUGA:Apa Itu Tengkiang? Adat Suku Semende yang Sempat Menyita Perhatian Gubernur Sumsel Herman Deru

Informasi terbaru lagi, Jepang harus menghentikan bantuan pembangunan proyek PLTU Indramayu di Indonesia.

Bukan cuma di Indonesia, Jepang menyetop aliran dana ke Negara untuk proyek yang sama ke Negara Bangladesh.

Alasannya karena, batu bara dinilai masih rentan terhadap emisi gas buang.

Khusus di PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 yang rencananya mulai operasional penuh pada September 2023 ini, diminta oleh pemerintah untuk merancang penggunaan biomassa sebagai pengganti bahan bakar.

BACA JUGA:PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 ‘Dipaksa’ Gunakan Energi Baru Terbarukan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: