Warga Paksa Putar Balik Angkutan Batu Bara di Lahat Sumsel, Ternyata Ini Sebabnya
Warga Lebuay Bandung, Kabupaten Lahat, Sumsel paksa putar balik angkutan batu bara. Sebabnya karena tuntutan warga tidak dipenuhi. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--
BACA JUGA:Polda Sumatera Selatan Amankan 98 Ton Batu Bara Ilegal Asal Muara Enim
Namun dalam mediasi tidak ada titik temu sehingga aksi damai kembali dilaksanakan.
“Sudah 3 kali mediasi. Namun hasilnya tututan warga, yakni penyiraman jalan Lebuay Bandung dan penyapuan jalan tidak bisa dipenuhi perusahaan," jelas Hermanto.
"Setelah berkoordinasi dengan Polres Lahat dan Polsek Merapi, kita melakukan kembali aksi damai sampai tuntutan kita dipenuhi oleh pihak perusahaan,” lanjut Hermanto.
Di sisi lain, dirinya sikap manajemen perusahaan yang enggan memenuhi tututan warga Lebuay Bandung. Padahal nyata angkutan batu bara membawa debu.
BACA JUGA:Tim Gabungan Razia Angkutan Batu Bara, Hasilnya
"Belum lagi bongkahan batu bara yang berjatuhan, kalau panas debu batu bara bertebaran, kalau hujan jalan menghitam. Debu tersebut dihisap warga selama bertahun-tahun,” keluhnya.
Dirinya menegaskan, warga Lebuay Bandung tetap melakukan aksi sampai pihak perusahaan memenuhi tututan.
“Kita hanya minta jalan disiram setiap hari dan debu jalan pinggir jalan disapu. Yang terdampak itu masyarakat Lebuay Bandung bukan perusahaan. Untuk itu kita lihat siapa yang akan bertahan, masyarakat Lebuay Bandung atau perusahaan,” ancamnya.
Yadi (39) salah satu pemilik toko manisan, mengatakan dampak dari angkutan batu bara yang hilir mudik setiap hari berdampak pada dagangan miliknya.
BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Carikan Solusi Terkait Pertambangan Tanpa Izin Batu Bara, Hasilnya?
"Kalau tim Dinas Lingkungan Hidup turun, dampak dari angkutan batu bara udara sudah tidak sehat lagi untuk pernafasan khususnya untuk anak-anak dan lansia," jelas dia.
“Dalam sehari bisa menyapu 10 kali, cak dak katek gawi lain lagi. Jika tidak dibersihkan pastinya kita sendiri yang susah. Belum lagi membersihkan dagangan yang dijual karena kotor akibat debu hitam batu bara,” lanjutnya.
Sementara itu, Kapolsek Merapi, AKP Herman Akhiri, mengatakan terhadap aksi damai yang dilakukan warga Lebuay Bandung tersebut, pihaknya hanya pengawalan agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: