Pulau Jawa Pemasaran Andalan Nanas Asal Kecamatan Kelekar Muara Enim

Pulau Jawa Pemasaran Andalan Nanas Asal Kecamatan Kelekar Muara Enim

Panen nanas di Kecamatan Kelekar Muara Enim, Sumsel. Foto : MUKHLIS/ENIMEKSPRES.CO.ID--

BACA JUGA: Safari Jumat di Prabumulih, Gubernur Sumsel Puji Pesatnya Pembangunan Kota Nanas

“Sejauh ini belum ada bantuan pemerintah. Kami berharap nanti aka nada bantuan. Ya, bisa dalam bentuk bantuan bibit, pupuk atau bantu petani soal pemasaran,” ujar Narto.

Dia mengakui, kalau harga sedang stabil seperti saat ini di kisaran Rp3.000 sampai Rp4.000 per buah, petani masih bisa melangsungkan usahanya.

Tapi, katanya, saat harga anjlok, saat itulah petani mengalami banyak kesulitan. “Kalau harga sudah di bawah Rp1.500 itu artinya anjlok. Bagaimana lagi memikirkan bibit, pupuk, dan lain lain,” akunya.

Apalagi soal pemasaran, kata dia, sejak 5 tahun terakhir pemasaran selalu ke Pulau Jawa atau sekitar Jakarta. Dan itu, sudah pasti harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. “Ongkos kirim ke Pulau Jawa itu sudah pasti tidak bisa dihindari,” imbuhnya.

BACA JUGA: Kamu Harus Tahu, Ini 5 Keunikan Prabumulih 'Kota Nanas' di Sumatera Selatan

Petani nanas saat ini tengah sumringah. Pasalnya, harga buah nanas masih stabil, di kisaran Rp3.000-Rp4.000 per buah.

“Betul, kalau sekarang masih stabil, ya sekitar Rp3.000 sampai Rp4.000 per buah,” ungkap Narto.

Dikatakan Narto, dengan harga seperti saat ini, sekali panen dirinya bisa meraup sekitar Rp70 juta sampai Rp80 juta.

“Tapi, itu untuk dua hektar,” imbuhnya.

BACA JUGA: Jelang Ramadan, Harga Ikan Patin dan Nila di Pasar Muara Enim Berangsur Naik

Sebab, katanya, untuk masa panen pertama dan kedua, per hektar bisa menghasilkan sekitar 20 ribu sampai 25 buah nanas.

“Kalau 20 ribu buah dikali Rp4.000 maka wajar kalau menghasilkan sekitar Rp80 juta,” ujarnya.

Dia menjelaskan, panen pertama sejak ditanaman lamanya sekitarr 1 tahun. Begitu juga ke panen berikutnya.

Hanya saja, setelah panen pertama dan kedua, sering kali buah nanas tidak masak serentak. Dengan begitu, jumlah produksi pun berangsur menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: