Angka Kematian Bayi di Sumsel Turun 89 Persen, Begini Penjelasannya

Angka Kematian Bayi di Sumsel Turun 89 Persen, Begini Penjelasannya

Ilustrasi angka kematian bayi (AKB) di Sumsel turun. Foto : NET--

PALEMBANG, ENIMEKSPRES.CO.ID - Angka kematian bayi di Provinsi Sumsel turun drastis hingga 89 persen dalam rentang waktu 50 tahun terakhir.

Diketahui, pembangunan pada bidang kesehatan ditandai dengan peningkatan jumlah Puskesmas sebesar 17,75 persen di Indonesia menjadikan risiko kematian bayi menurun tajam.

Di mana, tersedianya infrastruktur kesehatan yang ditunjang tenaga medis dan nonmedis, menjadikan banyaknya bayi dan ibu terselamatkan saat proses kelahiran.

Hal itu disampaikan Kepala BPS Sumsel, Zulkipli melalui Statistisi Madya BPS Sumsel, Eko Tris Darmanto pada live streaming BPS Sumsel terkait Long Form SP2020, Senin 30 Januari 2023.

BACA JUGA: Berikut 10 Provinsi dengan Jumlah Penduduk Miskin Terbanyak, Sumatera Selatan Termasuk? Yuk Intip

Eko Tris Darmanto menyebut, kebijakan transmigrasi yang dibuat pemerintah pada puluhan tahun silam memberikan dampak pada penyebaran penduduk.

Termasuk juga kebijakan program Keluarga Berencana (KB) dinilai efektif dalam untuk menekan angka kelahiran.

Kata Eko, untuk wilayah Sumsel, dalam rentang 50 tahun, yakni 1971-2022 angka kematian bayi turun 89 persen.

"Angka kematian bayi (IMR) menurun signifikan dari 25 per 1.000 kelahiran hidup pada sensus penduduk 2010 menjadi 16,78 per 1.000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020," katanya.

BACA JUGA: Berikut 7 Daerah di Sumatera Selatan dengan Jumlah Penduduk Terpadat, Cek!

Adanya perbaikan sarana dan prasarana kesehatan, peningkatan persentase bayi yang mendapat imunisasi lengkap, serta peningkatan rata-rata lama pemberian ASI (air susu ibu) menjadi faktor bayi mampu bertahan hidup.

Masih berdasarkan Long Form SP2020, mencatat TFR Sumsel sebesar 2,23, yang berarti rata-rata sekitar 2 anak  yang dilahirkan perempuan selama masa reproduksinya, walaupun masih ada juga yang melahirkan 3 anak.

"Angka Kematian Ibu (AKI) hasil Long Form SP2020 di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 175, yang artinya terdapat 175 kematian perempuan pada saat hamil, saat melahirkan atau masa nifas per 100.000 kelahiran hidup," tukas Eko.

Sebagai informasi, dalam 50 tahun terakhir, kependudukan di Provinsi Sumsel mengalami perubahan dari segi jumlah, persebaran, dan struktur penduduk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: