40 Tahun Dinantikan, Jembatan Air Sugihan Dinilai Mampu Membuka Keisoliran Masyarakat

40 Tahun Dinantikan, Jembatan Air Sugihan Dinilai Mampu Membuka Keisoliran Masyarakat

Dinantikan 40 tahun, kehadiran Jembatan Air Sugihan OKI dinilai mampu membuka keisoliran masyarakat. Foto : DOK/ENIMEKSPRES.CO.ID--

OKI, ENIMEKSPRES.CO.ID - Jembatan Air Sugihan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel sudah dinantikan kehadirannya oleh masyarakat sejak 40 tahun lalu.

Jembatan yang menjadi penghubung antara OKI-Banyuasin Sumsel ini bahkan dinilai mampu membuka keisoliran masyarakat.

Demikian dikatakan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Selatan (Sumsel) H. Mawardi Yahya saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Desa Negeri Sakti, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI, Sumsel, pada Kamis 5 Januari 2023.

Wagub Sumsel, Mawardi Yahya saat meninjau dari dekat proses pembangunannya, menyebut jembatan ini mampu membuka akses keisoliran masyarakat.

BACA JUGA:Dinantikan Selama 40 Tahun, Progres Pembangunan Jembatan Air Sugihan Sudah 70 Persen, Masyarakat Senang!

BACA JUGA:Polres Muba Polda Sumsel Tangkap Pemilik Penampungan Minyak Ilegal, Berikut Ini Barang Buktinya

Terutama bagi masyarakat yang bermukim di Kecamatan Air Sugihan Kabupaten OKI dengan Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin Sumsel.

“Saya bersama dengan Pak Gubernur Herman Deru ingin kawasan ini maju, masyarakat di sini dapat beraktivitas dengan lancar," kata Mawardi Yahya.

"Dan masyarakat di kedua Kabupaten, yakni OKI dan Banyuasin setelah jembatan ini difungsikan akan lebih sejahtera,” imbuh dia.

Mawardi Yahya menegaskan, dibangunnya jembatan rangka baja Air Sugihan merupakan wujud perhatian Gubernur Herman Deru dan dirinya sebagai Wakil Gubernur Sumsel kepada masyarakat setempat.

BACA JUGA:Jembatan Air Sugihan Penghubung OKI-Bayuasin Sumsel Ini Ternyata Sudah Dinantikan Masyarakat Selama 40 Tahun

BACA JUGA:Jangan Di-Skip, Ini Informasi Penting! Ada Bantuan Saldo DANA Gratis Rp600 Ribu dari Pemerintah, Simak Caranya

Adanya jembatan Air Sugihan, maka ke depan masyarakat tidak hanya mengandalkan transportasi air seperti dijalani selama ini.

“Selama ini masyarakat di sini hanya mengandalkan angkutan air yang kerap terjadi kendala dalam perjalanan, apalagi saat air pasang (air tinggi)," ucap Mawardi Yahya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: