Urban Farming, Gaya Bertani Perkotaan yang Membantu Ekonomi Rumah Tangga

Urban Farming, Gaya Bertani Perkotaan yang Membantu Ekonomi Rumah Tangga

Lahmodin Oktanata, SP. Foto : DOK/ENIMEKSPRES.CO.ID--

Oleh: Lahmodin Oktanata, SP (Penulis adalah Statistisi Muda BPS Kabupaten Muara Enim)

SEKTOR pertanian masih memegang peranan penting dalam perekonomian di negara kita, aktivitas bertani sudah ada sejak dulu dari zaman nenek moyang kita.

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dan beraktivitas pada sektor pertanian.

Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang memiliki basis pertanian.

Berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2022, sektor pertanian bersama sektor pertambangan dan penggalian yang tergabung dalam sektor primer masih menjadi tulang punggung dalam struktur perekonomian Provinsi Sumatera Selatan dengan porsi sebesar 35,03 persen.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk Sumatera Selatan yang tercatat pada tahun 2021 sebanyak 8.550.849 jiwa, jumlah ini tentunya akan semakin bertambah seiring dengan berjalannya waktu.

Pertumbuhan jumlah penduduk tentunya berdampak terhadap bertambahnya kebutuhan primer seperti pangan dan perumahan.

Kebutuhan akan perumahan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, berkembangnya area pemukiman baru yang mengakomodir akan kebutuhan perumahan warga telah mengakibatkan makin berkurangnya lahan pertanian.

Transformasi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman lambat laun akan berdampak terhadap turunnya kuantitas produksi hasil pertanian.

Aktivitas pertanian pada umumnya identik dengan wilayah pedesaan, bahkan mayoritas penduduk di pedesaan bekerja dan hidup dari sektor pertanian.

Pertanian di wilayah pedesaan identik dengan lahan yang luas dengan sistem bertani secara tradisional.

Luas lahan pertanian berpengaruh terhadap kuantitas hasil pertanian yang dihasilkan, pemanfaatan teknologi dan penggunaan bibit unggul kerap digunakan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian di wilayah pedesaan, namun itu semua tetap menempatkan luas lahan sebagai objek aktivitas pertanian di wilayah pedesaan.

Lalu bagaimana dengan masyarakat di wilayah perkotaan? Adakah aktivitas pertanian di wilayah perkotaan? Wilayah perkotaan identik dengan pemukiman penduduk yang padat dan lahan pertanian yang sangat terbatas, namun demikian bukan berarti aktivitas pertanian tidak bisa dilakukan di daerah perkotaan.

Aktivitas pertanian dengan komoditas tanaman hortikultura masih bisa dan memungkinkan dilakukan di daerah perkotaan, pemanfaatan lahan yang sempit dengan menggunakan pot dan polybag atau bertani dengan lahan vertikal merupakan ciri dari pertanian modern di daerah perkotaan atau lebih dikenal dengan istilah urban farming.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: