Surat Kuasa
Bahwa namanya Deolipa itu terkait dengan hari kelahirannya: Desember-rebO-Legi-Pagi. "Lihatlah kalender lama. Tanggal 13 Desember 1972 pasti Rebo Legi," ujarnya.
Saya pilih percaya saja. Saya tidak punya kalender lama. Mau bertanya ke Google saya ragu: apakah software Amerika punya kepercayaan pada Pon-Wage-Kliwon.
Saya belum pernah bertemu dengannya. Tapi ia bisa bercerita dalam sekali soal jerohan kepolisian.
"Jangan-jangan Anda ini pernah aktif di kepolisian...," tanya saya.
Ia hanya tertawa lebar. "Pokoknya saya ini orang dalam lah," jawabnya.
"Pangkat terakhir Anda apa," tanya saja agak ngawur sambil memancing.
"Pangkat saya seniman," jawabnya.
Saya pun melihat foto status di HP-nya: memangku gitar. Ia gitaris. Punya grup band.
Dan inilah acara Deolipa berikutnya: konser musik. Yakni untuk mengenang Brigadir Yosua. Senin minggu depan. Di Bidakara, Jakarta. Ia sendiri penyelenggaranya: Deolipa Project Band dan Deolipa Yumara Law Office.
Saya hanya bisa usul kecil-kecilan: agar lagu satu ini ikut dinyanyikan. Inilah salah satu lagu yang belakangan suka dinyanyikan Yosua: Full Senyum Sayang.
Di samping menonton konser tetaplah memperhatikan siapa pengacara Bhadara E berikutnya. Lalu ke mana orientasinya.
Cukup. Baiknya Anda jangan tebak dulu ke mana arah perkembangannya. Kecuali Anda sudah dewasa. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: