Diduga Tak Ada Beras untuk Dimasak, Ibu Muda Ini Nekat Akhiri Hidup

Diduga Tak Ada Beras untuk Dimasak, Ibu Muda Ini Nekat Akhiri Hidup

Petugas melakukan evakuasi jasad korban yang tewas gantung diri. Foto : SUMEKS.CO/DNN--

 

ENIMEKSPRES.CO.ID, OKU - Warga Jalan Tito Film, Gang Bakti, Kelurahan Kemelak Bindung Langit, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU, Sumsel, digegerkan dengan tewasnya seorang ibu muda dengan cara gantung diri.

 

Ironisnya, korban yang diketahui bernama Marlena alias Tia (26) ditemukan tewas oleh anak kandungnya sendiri yang masih berusia 7 tahun, pada Rabu (10/8/2022) siang.

 

Himpitan ekonomi diduga menjadi pemicu korban mengambil jalan pintas. Di mana korban yang baru saja melahirkan bayi kembar ini sudah tak memiliki beras untuk dimasak. Sementara itu, sang suami sudah beberapa hari tidak berada di rumah mencari pekerjaan.

BACA JUGA: Bapak dan Anak Gagalkan Aksi Begal

 

Dari informasi yang berhasil dihimpun, korban sebelum bunuh diri sempat menyuruh anaknya, AS (7) keluar dari rumah. Setelah keluar korban kemudian menutup seluruh pintu rumah.

 

Tak lama kemudian, AS menggedor pintu untuk dibukakan karena ingin masuk rumah, tapi tak digubris oleh korban.

 

AS kemudian mengintip dari cela dinding papan rumah, dan melihat sang ibu sudah tergantung di bagian tengah rumah.

BACA JUGA: Bupati AS Akhirnya Laporkan Balik NY ke Polda Sumsel

 

Melihat ibunya sudah tergantung, kemudian korban meminta pertolongan warga sekitar. Namun saat diturunkan korban sudah meninggal dunia.

 

“Kita mendapat laporan dari warga kemudian langsung cek ke TKP. Di sana kita melihat korban sudah diturunkan dalam keadaan tak bernyawa,” kata Kapolsek Baturaja Timur, AKP Hamid melalui Kanit Reskrim, Ipda Yendra Aprizal, Kamis (11/8/2022).

 

Motif korban bunuh diri sendiri diduga masalah himpitan ekonomi, di mana sebelumnya suami korban tengah pergi mencari pekerjaan, sementara korban tinggal bersama anak-anaknya.

BACA JUGA: Istrinya Digoda, Pria Ini Bacok Teman Sendiri Hingga Tewas

 

Korban sudah tak memiliki beras dan makanan lain untuk dimasak, sehingga korban diduga depresi sehingga mengambil jalan pintas dengan bunuh diri.

 

Tak hanya itu, sebelum kejadian kedua anak korban AS dan saudaranya merusak handphone milik korban. Serta korban kebingungan karena tas sekolah milik anaknya rusak dan perlu dijahitkan. Namun saat itu korban tak memiliki uang.

BACA JUGA: Ibu Muda Kubur Sabu 1,8 Kg di Halaman Rumah, Terancam Hukuman Maksimal 10 Tahun Penjara

 

“Dugaan sementara korban bunuh diri karena himpitan ekonomi, di mana menurut sejumlah saksi korban sudah tak memiliki bahan makanan lagi, termasuk juga tak memiliki uang sehingga korban nekat gantung diri,” Jelas Yendra.

 

Korban, kata Yendra, sempat dibawa ke rumah Sakit Ibnu Setowo untuk dilakukan visum. Di TKP polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, seperti kain cokelat yang digunakan untuk gantung diri, kursi, serta pakaian korban. (ar/sumeks.co/dnn)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sumeks.co