Dinas Pemuda dan Olahraga Muara Enim Gelar Lomba Permainan Tradisional

Dinas Pemuda dan Olahraga Muara Enim Gelar Lomba Permainan Tradisional

Pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Muara Enim saat mengikuti lomba permainan tradisional bakiak dalam rangka menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--

ENIMEKSPRES.CO.ID, MUARA ENIM - HUT ke-77 Kemerdekaan RI, merupakan hari yang istimewa bagi seluruh masyarakat. Salah satu yang selalu dinantikan di hari kemerdekaan adalah diselenggarakannya perlombaan.

Perlombaan bisa diselenggarakan oleh siapa saja, mulai dari antar RT, antar RW, perusahaan, sekolah, ataupun pihak lainnya.

Bahkan, terdapat banyak permainan yang dilaksanakan untuk lomba 17-an, di antaranya permainan tradisional yang sudah ada sejak lama, seperti balap bakiak dan egrang.

Untuk melestarikan permainan tradisional itu, Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Muara Enim menggelar balap bakiak dan egrang, yang diikuti siswa di Lapangan Merdeka, Rabu (10/8/2022).

BACA JUGA: Sambut HUT ke-77 Kemerdekaan RI, Pemuda Darussalam Gelar Turnamen Bulutangkis

“Olahraga tradisional ini sudah menjadi program Kementerian Olahraga yang terus digalakkan secara nasional,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Syarifudin.

“Di samping melestarikan budaya, setiap daerah juga melestarikan olahraga di tengah masyarakat secara nasional,” lanjutnya.

Selama ini, olahraga tradisional  sangat jarang diminati oleh anak-anak dan remaja, sehingga permainan tradisional sudah hampir punah.

Di zaman milenial sekarang ini, semakin banyak permainan digital dengan teknologi canggih yang merabah dunia anak-anak.

BACA JUGA: Perbafi Muara Enim Gelar Turnamen Enim Raga 2022, Ini Tujuannya

Hal itu pun berdampak tidak baik terhadap pertumbuhan kesehatan jasmani maupun rohani anak maupun remaja.

“Adanya perlombaan ini untuk mencerdaskan pengetahuan anak. Pasalnya budaya lama mulai terkikis. Sehingga perlombaan ini untuk menghidupkan kembali agar tak bergantung pada gadget,” katanya.

“Permainan ini sudah jarang ada yang tahu. Kami ingin anak-anak tidak main handphone saja. Mereka diajarkan permainan tradisional supaya tidak melupakan sejarah,” ungkapnya.

Dirinya sangat mengapresiasi antusias pelajar dalam mengikuti kegiatan positif tersebut. Pasalnya, mengenalkan budaya pada siswa tidak mudah.

BACA JUGA: ‘Kebile Bile’ jadi Lagu Lomba Senam Kreasi di Fornas VI Sumsel

Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan, ini dirasa cara yang mudah memberi pemahaman pada anak khususnya, bahwa pada zaman dahulu hanya ada permainan seperti ini.

“Saya berharap kepada seluruh peserta lomba untuk mengikuti sebaik-baiknya dan melalui kegiatan ini akan lahir bibit-bibit atlet olahraga tradisional,” harap dia.

“Sebab para juara akan didata dan apabila ada event akan diberangkatkan. Mengingat tahun depan ada festival olahraga rekreasi daerah Provinsi Sumsel menuju Fornas di Jawa Barat,” sambungnya.

BACA JUGA: Kesebelasan Al Masyhur Juarai Liga Santri Piala KASAD Kabupaten Muara Enim

Sementara itu, Lia, salah satu peserta mengikuti balap bakiak, menceritakan pengalaman pertamanya berlomba balap bakiak.

Ia merasa sedikit kesulitan. Soalnya dia baru mencoba dan perlu kekompakan serta konsentrasi.

“Susah, tapi asik dan seru. Walau akhirnya kalah,” ungkap Lia. (ozi/mg01)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: