Hari Anak, Momen Penting Cegah Stunting
Tiara Maureen, S.Tr. Stat. Foto : DOK PRIBADI FOR ENIMEKSPRES.CO.ID--
Artinya, satu dari empat balita di Indonesia mengalami stunting. Prevalensi stunting di Indonesia masih di bawah standar yang ditentukan WHO dan tergolong kronis.
Masalah stunting menjadi ancaman serius jika tidak segera dicegah dan ditangani. Pemerintah menjadikan stunting sebagai prioritas nasional dan menargetkan penurunan hingga 14% pada tahun 2024 atau penurunan 3% setiap tahun.
Pencegahan dan pengentasan stunting membutuhkan dukungan semua pihak dalam multisektor.
Menurut Lancet (2008), terdapat intervensi yang paling cost-effective terhadap mencegah gizi kurang pada ibu dan anak.
Intervensi tersebut meliputi pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, pemberian obat cacing untuk anak dan suplemen bagi ibu hamil dan pemberian makanan tambahan terhadap anak yang kurang gizi.
Faktanya, intervensi tersebut telah banyak dilakukan oleh posyandu.
Posyandu seringkali dianggap remeh bahkan diabaikan keberadaannya oleh sebagian pihak. Padahal, posyandu sangat berperan penting dan powerful dalam pencegahan stunting.
Posyandu menjadi unit pelayanan kesehatan ibu dan anak terdekat yang mudah dijangkau masyarakat.
Program utama posyandu saat ini meliputi pelayanan kesehatan ibu hamil dan menyusui, pelayanan pemeriksaan bayi dan balita, pelayanan Keluarga Berencana (KB), imunisasi, pemantauan status gizi dan kegiatan pencegahan diare.
Sosialisasi dan pemberian edukasi terhadap ibu hamil mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pada anak harus turut menjadi perhatian.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021 terdapat 72.58% bayi usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif. Ini pencapaian yang sudah baik. Namun, masih ada sekitar 27.42% bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Tidak tercapainya ASI eksklusif dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu dalam pentingnya pemberian ASI eksklusif pada tumbuh kembang anak.
Edukasi pemberian ASI eksklusif juga harus diiringi dengan pentingnya asupan gizi seimbang ibu dan anak sejak masa kehamilan.
Pemenuhan gizi calon ibu yang baik sejak hamil akan berdampak besar terhadap kondisi gizi anak. Jika ibu tidak mendapatkan asupan gizi yang baik saat hamil, maka akan meningkatkan resiko kelahiran anak dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa BBLR merupakan salah satu penyebab utama stunting (Wijayanti, 2019; Fitri, 2018). BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat <2500 gram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: