Wabah PMK Tak Pengaruhi Penjualan Hewan Kurban di Muara Enim
Pengurus kandang ternak Barokah menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan penyemprotan di kandang. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--
ENIMEKSPRES.CO.ID, MUARA ENIM - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) ternyata tak berpengaruh terhadap penjualan hewan kurban di wilayah Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumsel. Terbukti, pada H-7 hari raya Idul Adha 1443 H lalu, hewan kurban sudah hampir ludes terjual.
Peningkatan penjualan itu seperti dirasakan salah satu pedagang hewan kurban Barokah yang berlokasi di Pelita Sari, Kelurahan Pasar I, Kecamatan Muara Enim.
“Wabah MPK tidak berdampak terhadap daya beli hewan kurban. Walaupun demikain, kita tidak mengambil atau membeli sapi datangan dari provinsi tetangga. Kita hanya menjual sapi kandangan yang sudah ada,” kata Husin (45) pengurus Kelompok Ternak Sapi Barokah, Jumat (8/7/2022).
BACA JUGA: Apakah Boleh Beli Hewan Kurban Ditawar? Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Menjelang dua minggu pelaksanaan hari raya Idul Adha, kata dia, sudah setengah dari jumlah sapi yang tersedia laku terjual. “Alhamdulillah, ini berkah untuk kita,” ungkapnya.
Untuk harga hewan kurban sendiri masih stabil. Sapi bali dibanderol dengan harga Rp17 juta hingga Rp25 juta per ekor.
BACA JUGA: Cegah Wabah PMK pada Sapi, Pemprov Sumsel Sebar 12 Ribu Vaksin
Dalam penjualan hewan kurban, ternak sapi Barokah menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan Pemerintah.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Muara Enim untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban dan penyemprotan vaksin, serta hewan kurban yang dijual akan disertai surat keterangan kesehatan.
“Meski ada wabah PMK namun tidak berpengaruh terhadap kualitas ternak dan daging. Sebab dikandang ternak Barokah semuanya diperhatikan, mulai kesehatan ternak, pakan, hingga kebersihan kandangnya,” tutup Husin. (ozi/mg01)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: