Seruput ‘Bir Kopi’ Semende Asli Muara Enim, Wagub Mawardi Yahya: Rasanya Luar Biasa
Wagub Sumsel H. Mawardi Yahya acungi jempol usai mencoba menikmati ‘kopi bir’ Semende. Turut mendampingi Wagub, Pj Bupati Kurniawan (tengah) dan Pj Sekda H. Riswandar. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--
ENIMEKSPRES.CO.ID, PALEMBANG - Kopi Semende khas Kabupaten Muara Enim berhasil mencuri perhatian pada ajang exhibition, Sriwijaya Expo 2022 yang digelar 2-6 Juli 2022 di Plaza Dempo Jakabaring Sport City (JSC) Palembang.
Kali ini, cita rasa kopi Semende menjelma jadi minuman ‘bir’ yang rasanya bikin kagum Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel H. Mawardi Yahya dan Ketua TP PKK Sumsel Hj. Febrita Lustia Herman Deru.
Saat meninjau stand pameran Sriwijaya Expo Kabupaten Muara Enim, mawardi Yahya dan Febrita Lustia disuguhkan segelas bir dingin kopi Semende.
Sekilas minuman ini tampilannya seperti bir karena berbusa dan disajikan langsung oleh barista dengan teknik shaking ala bartender.
BACA JUGA: Sriwijaya Expo, Komitmen Pemprov Sumsel Pulihkan Ekonomi Pasca Pandemi
Namun tentu saja, bir kopi Semende ini halal dinikmati. Karena minuman ini tanpa campuran alkohol.
Maka tak heran, Wagub Sumsel tanpa ragu menyeruput bir kopi Semende. Begitupun, Febrita Lustia juga menikmati bir kopi Semende dalam gelas yang disajikan dengan es batu. “Rasanya luar biasa,” kata Mawardi usai menikmati bir kopi Semende.
“Enak, tetap rasa kopinya,” timpal Febrita.
Pj Bupati Muara Enim Kurniawan dan Pj Ketua TP PKK Muara Enim Nurmala Sari, Pj Sekda Muara Enim H. Riswandar, beserta jajaran juga turut meninjau stand Kabupaten Muara Enim, yang kali ini bertema “Muara Belida on The Water”.
Menurut Kurniawan, berbeda dengan Sriwijaya Expo sebelumnya yang kerap mengangkat tema daerah uluan, kali ini, Pemkab Muara Enim mengetengahkan masyarakat iliran, yaitu ‘Urang Belida’ daerah Gelumbang Gaya Lama, tepatnya Kecamatan Muara Belida, di ujung Timur Kabupaten Muara Enim.
BACA JUGA: Pj Bupati Muara Enim Apresiasi Kelestarian Adat Desa Tanjung Baru
“Melalui tema kali ini, kami ingin mengangkat dan memperkenalkan potensi daerah Belida yang tak kalah unggul dan menjanjikan. Jika daerah uluan dikenal sebagai masyarakat pegunungan yang agraris dengan kopi sebagai ikonnya. Maka daerah iliran di Kecamatan Muara Belida dikenal sebagai masyarakat perairan yang bermuara di Sungai Musi dengan perikanan air tawar dan karet sebagai ikonnya,” ungkap Kurniawan.
Oleh karenanya, pada stand yang diberi nama “Muara Belida on The Water” ini ditampilkan replika perahu sebagai moda transportasi utama “Urang Belida”.
Hal yang istimewa disuguhkan pada stand ini yaitu kehidupan para pengrajin songket yang berada di Desa Kayu Ara Batu, Kecamatan Muara Belida sebagai sentra pemasok kain songket di Palembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: