Ratusan Buruh Geruduk Kantor Gubernur Sumsel, Ini Tuntutannya

Ratusan Buruh Geruduk Kantor Gubernur Sumsel, Ini Tuntutannya

Pekerja/Buruh Sumsel mendatangi kantor Gubernur menuntut pembatalan SK tentang UMP. Foto : EDY HANDOKO/SUMEKS.CO--

ENIMEKSPRES.CO.ID, PALEMBANG - Ratusan masyarakat tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Buruh Sumsel menggeruduk kantor Gubernur Sumsel, Rabu (15/6/2022).

Kedatangan mereka menuntut pembatalan surat keputusan Gubernur tentang Upah Minimum Provinsi (UMP) di kabupaten dan kota dalam wilayah Sumsel.

Secara bergilir satu per satu masing-masing perwakilan dari serikat pekerja dan buruh se-Sumsel menyampaikan orasinya di atas mobil pickup.

Koordinator Aksi, Hermawan mengungkapkan, kedatangan mereka untuk menyatakan menolak upah murah di Sumsel.

Menurutnya, UMP di Sumsel sangat menyengsarakan para pekerja/buruh di Sumsel. “Kami menolak keras upah murah di Sumsel,” cetusnya.

Sebelum datang ke kantor gubernur, ratusan pekerja/buruh ini mendatangi Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Palembang dan Kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Sumsel. “Kita berjuang untuk anak istri kami di rumah,” ucapnya.

Mereka juga menuntut pencabutan UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Lapangan Kerja beserta aturan pelaksana turunannya. UU tersebut menurut mereka bertentangan dengan konstitusi. “Jelas ini bertentangan dengn konstitusi,” ungkapnya.

Selain itu, mereka juga menuntut Gubernur Sumsel Herman Deru untuk menaikkan UMP bagi serikat pekerja/buruh di Sumsel.

Disebut, kebijakan tersebut harusnya secepat mungkin diambil alih dan ditindaklanjuti oleh Gubernur Sumsel.

“Kami butuh keadilan, gubernur adalah bapak kami, jadi kami mengadu tentang kesusahan kami,” katanya.

Sementara itu, kedatangan mereka disambut oleh Kepala Disnakertrans Sumsel, Ahmad Koimudin.

Namun kedatangan Kepala Disnakertrans menurut mereka tidak ada hubungannya. Karena kedatangan mereka ke Pemprov Sumsel untuk menemui langsung Gubernur Sumsel Herman Deru dan menyampaikan langsung aspirasi.

Akan tetapi orang nomor satu di Bumi Sriwijaya ini tidak berada di tempat, karena sedang melaksanakan tugas ke luar kantor.

Kendati demikian, ratusan pekerja/buruh ini tetap bersikeras untuk menunggu kedatangan Herman Deru sampai tiba di Kantor Gubernur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: