Mendes PDTT Klaim Dana Desa Tumbuhkan Ekonomi Desa

Mendes PDTT Klaim Dana Desa Tumbuhkan Ekonomi Desa

ENIMEKSPRES CO ID JAKARTA Menteri Desa Pembangunan daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengklaim Dana Desa terbukti telah memperlancar pertumbuhan ekonomi pada level desa Beberapa indikator ekonomi di antaranya tingkat kemiskinan pendapatan dan tingkat ketimpangan ekonomi semakin memperkuat fakta tersebut Semua indikator ini menunjukkan Dana Desa yang digelontorkan oleh Pemerintah Pusat dan Alokasi Dana Desa memperlihatkan pembangunan dan perekonomian di desa tetap berjalan dan meningkat sepanjang pandemi Covid 19 kata Abdul Halim di Jakarta Jumat 31 12 2021 Gus Halim sapaan akrab Abdul Halim Iskandar menjelaskan pandemi Covid 19 telah menimbulkan dampak luar biasa pada aspek sosial ekonomi dan keuangan selain dampaknya terhadap aspek kesehatan masyarakat Salah satu program penanggulangannya adalah dengan PKTD dan BLT Dana Desa yang merupakan program jaring pengaman sosial untuk pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid 19 Hal tersebut berkonotasi secara langsung pada tingginya pemanfaatan dan penyerapan dana desa ujarnya Gus Halim merinci penyerapan dana Desa tahun 2021 sangat tinggi mencapai 99 80 persen atau setara Rp71 85 triliun Sedangkan Dana Desa untuk Desa Aman Covid 19 sebesar Rp5 76 triliun atau terserap 99 98 persen dari target Dana Desa untuk Padat Karya Tunai Desa PKTD Rp4 71 triliun Dana Desa untuk BLT Dana Desa terserap 99 persen yang setara Rp20 2 triliun dari target ini artinya seluruh dana desa telah termanfaatkan di desa terangnya Dalam kesempatan tersebut Gus Halim menjelaskan membangun desa adalah salah satu komitmen pemerintah untuk menghadirkan pemerataan ekonomi yang berkeadilan Itulah sebabnya jumlah dana desa terus ditingkatkan setiap tahunnya Untuk mewujudkan pemerataan ekonomi distribusi dana desa terus diikuti dengan penguatan kelembagaan desa tuturnya Menurut Gus Halim peningkatan alokasi Dana Desa sudah pasti akan berdampak pada naiknya APBDes Sebagai informasi sumber pendapatan Desa berasal dari Pendapatan Asli Desa PADes Bagi hasil dan Retribusi Dana Desa sendiri Alokasi Dana Desa dan Bantuan Keuangan hingga hibah atau sumbangan yang tidak mengikat Baca juga BLT Dana Desa Cair Lagi Upaya Pemulihan Ekonomi di Desa Pada tahun 2014 atau sebelum ada Dana Desa rata rata APBDes per desa itu Rp329 juta desa Tahun 2015 saat Dana Desa dikucurkan langsung melesat menjadi Rp701 juta desa bahkan pada tahun 2021 rata rata APBDes melonjak hingga Rp1 6 miliar desa Sepanjang pandemi APBDes masih meningkat dari total Rp117 triliun pada 2019 menjadi Rp121 triliun pada 2021 katanya Terkait indikator tingkat kemiskinan pendapatan dan tingkat ketimpangan ekonomi Gus Halim menegaskan Dana Desa memang diprioritaskan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa Sepanjang pandemi Covid 19 tingkat pengangguran terbuka di desa tetap rendah dan hanya naik dari 3 92 persen menjadi 4 71 persen Padahal di kota naik dari 6 29 persen menjadi 8 98 persen Begitu juga tingkat kemiskinan di desa bahkan sempat menurun dari 12 85 persen pada 2019 menjadi 12 82 persen pada 2020 sebelum naik sedikit menjadi 13 10 persen pada 2021 Padahal di kota naik terus dari 6 69 persen pada 2019 menjadi 7 89 persen pada 2021 Indikator tersebut menegaskan Dana Desa sebagai stimulus mendorong perekonomian desa menjadi lebih cepat maju Program pemberdayaan dalam bentuk padat karya tunai desa dan BLT telah berdampak positif pada tingkat pengangguran dan kemiskinan ujarnya Selain itu lanjut Gus Halim pendapatan warga desa tetap meningkat dari Rp882 829 perkapita bulan menjadi Rp 971 445 perkapita bulan Hal ini berasal dari berbagai sumber seperti dari Dana Desa pada Padat Karya Tunai Desa PKTD Asas PKTD adalah pengelolaan pembangunan infrastruktur di desa harus menggunakan pendekatan swakelola yang menyerap tenaga kerja di desa Sementara itu ketimpangan ekonomi di desa tetap terjaga rendah dan terus merata dari indeks Gini 0 320 pada 2019 menjadi 0 315 pada 2021 Ini artinya ekonomi desa tetap positif bahkan menjadi penyangga ekonomi nasional sepanjang pandemi Covid 19 sejak 2020 hingga 2021 pungkasnya der fin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: