Derita Anak Yatim Piatu Tinggal di Rumah Reot

Derita Anak Yatim Piatu Tinggal di Rumah Reot

ENIMEKSPRES CO ID MUARA ENIM Rumah berdinding papan beratap seng berukuran sekitar 8x5 meter terlihat sudah condong karena dimakan usia Lantai dari semen namun sudah retak retak Tidak ada barang berharga di rumah tersebut Hanya ada beberapa lemari kayu yang juga sudah usang Selain itu pada sisi kiri kanan rumahnya terlihat tumpukan timbunan tanah bekas galian proyek pembangunan sarana pengendalian banjir Hal ini menambah beban derita penghuninya Sebab setiap musim hujan air disertai lumpur selalu mengenangi rumah tersebut sehingga menjadi pekerjaan rutin untuk membersihkannya Bahkan sumur gali miliknya juga ikut rusak akibat timbunan tanah galian dan berbau lumpur Selanjutnya gt Mirisnya kontraktor pembangunan sarana pengendalian banjir yang menelan dana miliaran rupiah itu terkesan tidak peduli alias tutup mata terhadap dampak yang dirasakan pemiliknya Minarti 27 warga RT 03 RW 03 Kelurahan Air Lintang Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim Sumsel Kondisi rumah yang dihuni Minarti bersama keponakannya Akbar 16 masih berada pada tengah Kota Muara Enim Bahkan hanya berjarak sekitar 500 meter dari Rumah Dinas Wakil Bupati Muara Enim Namun untuk menuju ke rumahnya hanya melalui jalan setapak Untuk sampai ke rumahnya juga harus melewati jembatan darurat yang terbuat dari besi bekas atap sepanjang lima meter lt Sebelumnya Selanjutnya gt Minarti menceritakan bahwa ia mempunyai empat saudara Kakak kandungnya perempuan merupakan anak tertua sudah meninggal dunia pada April 2021 meninggalkan satu orang anak bernama Akbar keponakannya tadi Sedangkan ayah Akbar menghilang entah ke mana Sedangkan kakak kedua dan ketiganya sudah menikah semua dan berkeluarga sehingga mereka keluar dari rumah tersebut untuk mencari kehidupan masing masing Ia sendiri adalah anak keempat bungsu Sebelumnya kedua orang tuanya juga meninggal dunia Kata dia mereka tinggal di rumah yang lama Kelurahan Air Lintang Namun ketika ayahnya meninggal karena sakit pada tahun 2000 ia sekeluarga pindah ke rumah baru di lokasi sekarang Kemudian pada 2014 ibunya menyusul meninggal dunia juga karena sakit lt Sebelumnya Selanjutnya gt Semenjak itu keponakannya ia rawat termasuk mengurusnya untuk sekolah Kalau untuk makan kakak saya yang ngasih duit namun secukupnya Sedangkan saya tidak bekerja hanya ngurus rumah dan keponakan saja ujar Minarti dengan tegar menahan air mata Ia berharap Pemerintah atau pihak terkait bisa membantu membedah rumahnya Jika nanti ada yang membantunya ia berharap pondasi rumahnya tersebut ditinggikan Sebab setiap hujan air dan lumpur sering masuk ke dalam rumah Hal itu dampak dari tanah timbunan proyek kolam retensi di Kelurahan Air Lintang Baca juga Dampak Proyek Kolam Retensi 15 Rumah Warga Terendam Banjir Ia juga berharap sumur galinya juga bisa perbaiki sehingga bisa gunakan kembali karena sekarang airnya berbau lumpur dan hanya bisa menggunakannya untuk mencuci saja Kalau untuk minum terpaksa beli air galon tukas Minarti ozi mg01 lt Sebelumnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: